Badai Covid-19 Hantam Start-Up Global

Image title
9 Juni 2020, 11:14

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan usaha rintisan berbasis teknologi (start-up) berjatuhan. Secara global terdapat sekitar 492 start-up dan 63.714 karyawan yang dirumahkan selama periode 11 Maret-8 Juni 2020.

(Baca: Mengincar Pajak dari Streaming Video dan Musik)

Data yang dihimpun Layoffs.fyi Tracker, start-up di Amerika Serikat paling banyak yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Terdapat 364 start-up yang telah merumahkan karyawannya. Total ada 43.514 pekerja yang terkena PHK. (Baca: Ekonomi Dunia Menanggung Beban Covid-19)

Start-up India adalah negara terbesar kedua yang melakukan PHK. Di sana ada sekitar 9.342 karyawan yang bekerja di 27 perusahaan. Sementara di Indonesia ada sekitar lima start-up yang telah melakukan perampingan dengan total 450 orang yang dirumahkan.

(Baca: Belasan Ribu Karyawan di Sektor Transportasi Dirumahkan)

Setidaknya ada sekitar 20 sektor usaha rintisan yang terdampak. Namun sektor yang paling terdampak adalah transportasi yang telah merumahkan 13.381 karyawan atau 21% dari total global. Kemudian sektor perjalanan sebanyak 8.198 karyawan (13%) dan sektor retail sebanyak 7.454 karyawan (12%).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami