Dua Sisi Industri Sawit Indonesia
Lahan sawit tertanam terus meningkat luasannya. Pada 2018 angkanya mencapai 14,1 juta hektare (ha). Laju penambahan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir terjadi antara 2016 ke 2017. Terdapat pertambahan lahan sawit tertanam sampai 17,7 persen kala itu.
Dampaknya, produksi sawit nasional (CPO dan PKO) juga turut melonjak naik, menyentuh angka 45,6 juta ton pada 2017. Hal ini berpengaruh pada devisa negara mengingat sawit sebagai salah satu komoditas ekspor yang cukup besar.
Volume ekspor yang stabil di atas 24 juta ton antara 2014-2018, memberi sumbangan ekspor miliaran dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Meski demikian, nilai ekspor komoditas sawit mengalami fluktuasi. Misalnya saja, jumlah ekspor pada 2017 sebanyak 29,1 juta ton bernilai 20,7 juta dollar, tapi pada 2018 dengan jumlah ekspor naik tipis menjadi 29,7 juta ton, nilai ekspornya malah turun menjadi 18,2 juta dolar AS.
Di sisi lain, perluasan lahan sawit turut menyebabkan konflik agraria di sektor perkebunan. Konsorsium Pembaruan Agraria mencatat pada 2017 terdapat 208 kasus baru dengan cakupan lahan lebih dari 137 ribu ha. KPA juga mencatat perkebunan sawit memberi kontribusi paling besar dalam kategori konflik agraria sektor perkebunan.