Keampuhan Vaksin Covid-19 Sekali Suntik
Saat ini vaksinasi Covid-19 masih menggunakan vaksin dengan dua kali suntik. Selisih waktu dua penyuntikan tersebut sekitar 14-28 hari. Hal ini berdampak terhadap lamanya proses vaksinasi, terutama bagi negara yang wilayah dan penduduknya besar. (Analisis Data: Gerak Lambat Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Kapan Selesainya?)
Vaksinasi dengan dosis tunggal dinilai lebih efektif mencapai kekebalan kelompok. Alasannya, vaksin bisa disuntikkan ke lebih banyak penduduk dan mengatasi produksi vaksin yang masih terbatas. Selain itu, vaksin ini bisa disimpan dalam lemari es biasa sehingga menghemat biaya logistik. Penerima vaksin pun cukup datang sekali untuk vaksinasi.
Dua vaksin Covid-19 sekali suntik memperoleh izin penggunaan darurat di negaranya masing-masing, yakni Johnson & Johnson di Amerika Serikat dan CanSino Biologics di Tiongkok. Keduanya memiliki efikasi sebesar 65-66% berdasarkan hasil uji klinis fase III.
Meski begitu, vaksin Johnson & Johnson baru membentuk imunitas terhadap virus corona 28 hari setelah disuntikkan. Sedangkan, imunitas dari vaksin CanSino terbentuk setelah 14 hari dan bertahan sekitar enam bulan ke depan. (Analisis Data: Kapan Waktunya Membuka Lagi Pintu Turis Asing ke Bali?)
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan