Pergeseran Tren Membuat SUV Kompak Semakin Menarik Perhatian Konsumen
Selama puluhan tahun, mobil berdimensi besar yang mampu memuat banyak penumpang selalu berhasil memikat hati konsumen Indonesia.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan pergeseran tren industri otomotif, maka terjadilah kompromi.
Bodi bongsor mobil berkapasitas tujuh penumpang lantas dianggap tidak lagi relevan dengan kondisi kemacetan kota besar.
Kesulitannya bermanuver menjadi alasan utama bagi sebagian orang untuk mulai melirik jenis mobil lainnya, dan pilihan pun jatuh pada SUV kompak five-seater.
Sebuah SUV kompak dapat bergerak gesit di jalan dan masih mampu memuat banyak penumpang.
Selain kelincahan, banyaknya fitur-fitur keselamatan yang disematkan, skema kredit yang semakin terjangkau juga menawarkan pesona tersendiri bagi para calon konsumen.
Gaikindo mencatat sebanyak 36.415-unit SUV kompak terjual pada 2021, dengan rata-rata penjualan berkisar 500 hingga 1.000 unit per bulannya. Penjualan SUV kompak diperkirakan dapat menyentuh kisaran 20.000 hingga 25.000 unit per bulan pada 2025.
Salah satu pendatang baru yang mampu menancapkan impresi kuat adalah Hyundai CRETA. Hyundai CRETA saat ini merupakan pemimpin pasar SUV kompak karena berhasil mencatatkan penjualan 1.265-unit di Februari ini, berdasarkan hitungan Gaikindo.
Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, Sung Jong-ha mengatakan bahwa respon positif yang diterima Hyundai ini sejatinya telah melampaui harapan awal produsen asal Korea Selatan itu.
“Pencapaian ini tentunya akan semakin menguatkan komitmen Hyundai untuk menghadirkan produk, layanan, dan inisiatif yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta mendukung perkembangan positif untuk industri otomotif Indonesia,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima Katadata.