Jalan Panjang Peremajaan Sawit Rakyat
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjadi langkah meningkatkan produktivitas sawit rakyat. Namun, realisasi program ini masih jauh dari target.
Di awal tahun penyelenggaraannya pada 2017, realisasi peremajaan sawit rakyat hanya mencapai 71 persen dari target 21 ribu hektare (ha). Tahun 2018 capaiannya hanya 18 persen dari target 185 ribu ha. Kemudian pada 2019, meski naik dibanding tahun sebelumnya, realisasi hanya mencapai 49 persen dari target 180 ribu ha.
Melihat perkembangan yang terjadi, pemerintah kemudian melakukan revisi pada target peremajaan sawit rakyat menjadi 540 ribu ha selama 2020-2022. Meski demikian, sampai akhir 2021 realisasinya baru mencapai 22 persen saja.
Madani Berkelanjutan mengidentifikasi sejumlah hambatan pada realisasi PSR di lapangan. Mulai dari lahan kebun belum bersertifikat, lahan kebun terindikasi masuk kawasan hutan, juga tumpang tindih lahan dengan HGU. Ditambah, petani sulit mengakses pendanaan dan alokasi dana dari BPDP-KS yang masih minim.
Untuk mengatasi berbagai hambatan yang ada, pemerintah kemudian menyusun beberapa upaya untuk mempercepat realisasi peremajaan sawit rakyat. Antara lain menambah mekanisme pengajuan PSR lewat kemitraan. Selain itu, mempermudah persyaratan teknis, memperkuat UKMK sawit, membina kelembagaan petani dan mempercepat pencairan dana.