Bahaya Mengintai di Balik Aplikasi Kencan

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
8 Juni 2023, 13:53

Aplikasi kencan daring bisa menjadi alternatif pilihan untuk memperluas pertemanan. Melalui dating app, kita bisa terhubung dengan orang baru tak terbatas lokasi. Cukup melalui gawai di tangan.

Namun, penggunaan aplikasi kencan daring (online dating) tak bisa dikatakan 100 persen aman. Oleh karena itu, pengguna harus tetap waspada dengan siapa mereka terhubung (match) dan berinteraksi.

Ada sejumlah tanda bahaya alias red flag yang perlu diwaspadai saat bertemu teman baru melalui aplikasi kencan. Beberapa di antaranya, misal informasi profil yang tidak lengkap sehingga terkesan misterius. Tanda lain, menulis informasi yang bertentangan dengan norma bahkan terkesan seksis. 

Ada pula, orang-orang yang baru ditemui dan seketika memaksa segera bertemu. Tanda bahaya lain yang perlu diwaspadai juga, contohnya aksi flexing atau memamerkan apa yang dimiliki, ajakan hubungan serius secara tiba-tiba, serta pujian atau percakapan yang menjurus ke arah seksual.

Saat ini, aplikasi kencan memang semakin familiar bagi masyarakat Indonesia. Statista menyebutkan, pengeluaran bulanan user kencan daring di Indonesia selama 2019 - 2022 mencapai US$1,98 juta. Penggunanya diperkirakan mencapai 4,74 juta pada 2027. 

Dari sisi penyedia layanan, bisnis online dating memang semakin subur. Hal ini tampak dari pendapatan market kencan daring yang diproyeksikan mencapai US$16,93 juta pada tahun ini.

Beberapa aplikasi kencan online populer di Indonesia, yaitu Tinder, Tantan, OkCupid, Taaruf ID, Grindr, BeeTalk, Setipe, Bermuda, dan lain-lain. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami