KOMIK: Menunggu Gagasan Gibran
Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai wakil politik anak muda di tanah air. Persoalannya, pencalonan anak sulung Presiden Joko Widodo tersebut sebagai calon wakil presiden (cawapres) dinilai kontroversial. Dia diuntungkan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai perubahan persyaratan peserta pemilihan presiden (pilpres).
Di samping itu, Gibran belum menunjukkan gagasannya yang orisinal mengenai masa depan Indonesia jika dia berhasil terpilih. Bahkan dia cenderung menghindar untuk hadir dalam sejumlah forum debat yang diselenggarakan sejumlah kalangan.
“Saya datang yang debat resmi,” kata Gibran di Jakarta pada Rabu, 6 Desember lalu. Maksudnya, dia hanya akan datang ke debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bukannya gagasan, justru yang muncul dari Wali Kota Surakarta tersebut adalah sejumlah pernyataannya yang kontroversial. Misalnya, ketika ditanya sulitnya anak muda memperoleh pekerjaan bahkan yang sudah lulus S2, dia malah menjawab, “Masih mau ngelamar kerja? Jadi pengusaha aja ya.”
Begitu juga ketika ditanya ibu-ibu tentang bagaimana menurunkan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan. Dia justru menjawab bahwa kenaikan harga tersebut wajar. “Akhir tahun kan memang harganya lagi naik semua ini, tapi insya Allah awal tahun sudah stabil ya,” katanya saat berkunjung ke Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta pada 3 Desember lalu.
Lalu dia salah menyebut asam sulfat yang seharusnya asam folat untuk dikonsumsi ibu hamil.
Meski belum muncul gagasan dan tersandung beberapa kontroversi, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran tidak terpengaruh. Hasil sejumlah lembaga survei masih menunjukkan pasangan dengan nomor urut 2 ini memiliki elektabilitas teratas.
Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 39,3%, Lembaga Survei Indonesia sebesar 45,6%, dan Indikator sebesar 44,9%. Hasil survei juga menunjukkan jarak elektabilitas Prabowo-Gibran dengan calon lainnya semakin besar.
