INFOGRAFIK: Strategi Terkini Para Capres Mengerek Kas Negara
Masing-masing pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) telah menyiapkan paket kebijakan untuk meningkatkan penerimaan negara. Optimalisasi penerimaan negara dilakukan untuk membiayai program-program yang mereka janjikan.
Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengutamakan perluasan basis dan perbaikan kepatuhan membayar pajak untuk masalah ini. Hal ini juga diutarakan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Namun, perbedaannya pada istilah yakni ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan.
Dalam penjelasan visi-misi pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud Md lebih spesifik menjabarkan target penerimaan pajak. Mereka antara lain ingin mengoptimalisasikan pajak ekspor sumber daya alam (SDA), pajak platform digital, serta perluasan dan peningkatan pajak barang mewah.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyayangkan para capres yang belum membahas serius optimalisasi dan peningkatan pendapatan negara. Padahal, setiap capres menebar janji yang membutuhkan biaya besar seperti pendidikan, pertahanan, hingga bantuan sosial.
“Tanpa upaya untuk meningkatkan pendapatan negara, usulan peningkatan anggaran untuk belanja di sektor yang dijanjikan sulit terwujud,” kata pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran dalam pidatonya di JCC, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 6 Februari.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat berpesan kepada penggantinya yang diangkat presiden terpilih nanti untuk bekerja sebaik-baiknya. Ini karena banyak pihak meminta menurunkan pungutan pajak sementara tuntutan belanja di berbagai sektor juga banyak.
“Di satu sisi penerimaan turun, terus birokrasinya minta tukinnya naik, infranya minta dibangun,” katanya dalam Kompas100 CEO Forum pada November 2023 lalu.