Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana melebur Direktorat Pajak dan Bea Cukai menjadi Badan Otorita Penerimaan Negara untuk meningkatkan rasio pajak hingga 23% dari PDB.
Sistem baru pajak, Core Tax Administration System (CTAS) atau Core Tax akan mulai diimplementasikan pada tahun ini dan diharapkan dapat mendorong rasio pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani diperkirakan bakal sulit mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.988,9 triliun karena menghadapi tantangan dari pelemahan harga komoditas dan konsumsi rumah tangga.
Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono melihat peluang untuk meningkatkan rasio pajak dengan membasmi kongkalikong pajak.
Rasio pajak pada masa pemerintahan Jokowi lebih rendah dibandingkan pada masa SBY. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, harga komoditas hingga kebijakan pajak di tiap pemerintahan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, apabila terpilih menjadi presiden, rasio pajak Indonesia akan naik 16%. Tak hanya itu, ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh 8%.