INFOGRAFIK: Banyak Perang Dongkrak Belanja Militer Global

Puja Pratama
25 April 2024, 08:55

Laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mencatat bahwa belanja militer global meningkat 7% menjadi US$2.443 miliar pada 2023. Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan belanja militer terbesar yang tercatat sebesar US$916 miliar. 

Anggaran militer AS tersebut jauh lebih tinggi ketimbang estimasi SIPRI untuk belanja militer Cina dan Rusia yang masing-masing US$296 miliar dan US$109 miliar.

SIPRI menemukan kenaikan belanja militer di semua wilayah. Kenaikan tersebut disebabkan meningkatnya ketegangan militer dan perang. SIPRI menjelaskan bahwa perang di Timur Tengah turut memicu peningkatan belanja terbesar dalam satu dekade terakhir.

“Peningkatan belanja militer yang besar di Timur Tengah pada tahun 2023 mencerminkan perubahan situasi yang cepat di kawasan tersebut,” kata Diego Lopes da Silva, peneliti senior Program Pengeluaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI dalam keterangan tertulis pada 22 April lalu.

“Dari menghangatnya hubungan diplomatik antara Israel dan beberapa negara Arab dalam beberapa tahun terakhir hingga pecahnya perang besar di Gaza dan ketakutan akan terjadinya konflik,” kata dia.

Selain itu, SIPRI mencatat bahwa bantuan militer ke Ukraina juga turut mempersempit kesenjangannya dengan Rusia. Pada 2022 belanja militer Ukraina tercatat sebesar US$44 miliar. Sementara, pada 2023 anggarannya naik menjadi sebesar US$ 64,8 miliar.

Ada juga faktor ketegangan di Amerika Tengah dan Karibia dalam melawan kejahatan terorganisir, yakni geng kriminal di beberapa negara di kawasan ini. Seperti Republik Dominika yang tercatat belanja militernya naik 14% pada 2023 karena memburuknya kekerasan geng. 

Selain faktor ketegangan militer dan perang, SIPRI juga menemukan bahwa meningkatnya belanja militer Cina ikut meningkatkan belanja militer negara tetangganya. 

“Hal ini telah mendorong pemerintah Jepang, Taiwan dan negara-negara lain untuk secara signifikan membangun kemampuan militer mereka,” kata Xiao Lang, peneliti Program Pengeluaran Militer dan Produksi Senjata SIPRI.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami