Dari Eka Tjipta Widjaja untuk Indonesia
Nama Eka Tjipta Widjaja semestinya tak asing, khususnya di dunia bisnis Tanah Air. Ia adalah pendiri Sinar Mas, yang berpulang pada usia 98 tahun, pada Januari 2019.
Sejenak kilas balik mengenang sosok Eka, rupaya ia tak sekadar membangun gurita bisnis, aset, maupun pundi-pundi rupiah. Lebih luhur dari ini semua, ia meninggalkan legacy berupa filosofi kehidupan yang sarat pembelajaran.
Prinsip Eka, yakni “jujur, menjaga kredibilitas, dan bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan, maupun terhadap sosial”, tak lekang oleh waktu. Nilai-nilai ini terus berdegup di nadi sekaligus menjadi kompas para penerusnya.
Ada enam nilai luhur yang diwariskan Eka, yaitu integritas, sikap positif, komitmen, perbaikan berkelanjutan, inovatif, dan loyal. Aspek ini adalah kompas hidupnya, baik dalam berwirausaha maupun ketika menjalani peran sosial di masyarakat dan keluarga, yang kemudian mengakar menjadi pondasi tujuh pilar bisnis Sinar Mas Group.
Sinar Mas bermula saat Eka Tjipta Widjaja, yang ketika itu bernama Oei Ek Tjhong menjejak usia 15 tahun. Ia berwirausaha menjajakan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan. Terjalnya medan serta tantangan cuaca membuat tak jarang sepedanya yang justru “menaiki” Eka, dibopongnya, bukan sebaliknya.
Kini, Sinar Mas menjelma menjadi jenama yang menaungi sejumlah perusahaan di berbagai bidang industri. Meski setiap perusahaan dikelola independen dengan manajemen tersendiri secara berkelanjutan, masing-masing tetap mengakar kepada nilai korporasi yang sama, dengan sejarah yang saling terhubung.