INFOGRAFIK: 5 Bank Tampung Dana Segar dari Menkeu

Ajeng Dwita Ayuningtyas
17 September 2025, 06:33

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, menggelontorkan Rp200 triliun dari Rp425 Triliun kas pemerintah di Bank Indonesia ke lima bank negara. Kebijakan ini ditujukan untuk menambah likuiditas perbankan. 

Injeksi likuiditas tersebut diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi riil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Purbaya optimistis, perekonomian Indonesia bisa tumbuh 6%-6,5% dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Dirinya menuturkan, ada kesalahan sisi fiskal maupun moneter yang menyebabkan perlambatan ekonomi selama ini.

“Uangnya utuh di bank sentral. Beliau (Menteri Keuangan sebelumnya) rajin narik pajak, nggak apa-apa masuk bank sentral. Kalau dibelanjakan lagi, nggak apa-apa. Tapi ini kan nggak (dibelanjakan),” kata Purbaya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu. 11 September.

Akan tetapi, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, menilai injeksi likuiditas ini tidak berdampak besar pada pertumbuhan riil. Sebab, pertumbuhan ini tetap bergantung pada permintaan kredit. 

“Jika ekspektasi masih lemah, dana ini bisa sekadar menjadi uang parkir tanpa benar-benar mengalir ke sektor produktif,” tutur Yusuf.

Kementerian Keuangan mengurangi bunga yang harus bank berikan kepada pemerintah, jika bank BUMN tersebut menyuntik dana untuk Koperasi Desa Merah Putih. Ini salah satu cara yang dilakukan Kemenkeu untuk mempermudah penyaluran biaya tanpa hambatan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antoineta Amosella

Cek juga data ini