Mengenal Metode Sling Load untuk Kirim LPG ke Aceh
Pemerintah melalui Pertamina bergerak untuk menyalurkan energi bagi masyarakat Bener Meriah, Aceh yang terisolasi akibat bencana. Putusnya akses darat membuat jalur distribusi LPG tidak dapat dilalui, sehingga pasokan untuk dapur umum, posko pengungsian, dan kebutuhan warga perlu segera dialihkan melalui moda udara.
Dalam kondisi darurat seperti ini, kecepatan dan keselamatan menjadi prioritas utama. Sebagai langkah strategis, Pertamina memanfaatkan helikopter Sikorsky S-61A untuk pengiriman LPG dengan metode sling load. Teknik ini menjadi kali pertama digunakan dalam mendistribusikan LPG. Caranya, tabung disusun tegak pada palet khusus dan diikat dengan cargo net agar dapat diangkat tanpa proses pendaratan. Pendekatan ini memungkinkan pengiriman berlangsung secara cepat dan efisien di tengah keterbatasan medan.
Rute distribusi dimulai dari Bandara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh menuju Bandara Malikussaleh, kemudian diterbangkan ke Bandara Rembele, Bener Meriah, dalam beberapa rotasi tanpa jeda panjang. Total terdapat 72 tabung Bright Gas 12 kg dibagi dalam tiga paket pengiriman. Seluruh tahapan pengangkutan pun telah melalui analisis keselamatan ketat oleh tim HSE Pertamina dan BNPB.
Sinergi antara Pertamina, TNI, BNPB, Polri, dan berbagai unsur lainnya menjadi kunci percepatan penyaluran energi ke kawasan terdampak. “Di lapangan, kami tidak bekerja sendiri. Upaya mempercepat distribusi LPG ke Bener Meriah ini bisa terjadi karena gotong royong dan koordinasi yang kuat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” ungkap Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, Rabu (10/12).
