Seni Lukis: Pengertian Menurut Para Ahli, Aliran, Unsur, dan Teknik

Image title
8 Februari 2022, 10:19
Ilustrasi seni lukis
Pexels/Daian Gan
Ilustrasi seni lukis

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.

Seni lukis termasuk dalam seni rupa dua dimensi. Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis didefinisikan sebagai seni mengenai gambar-menggambar dan lukis-melukis.

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli

Terdapat sejumlah pengertian seni lukis menurut para ahli. Menurut Tantan Rustandi dalam Pintar Melukis dengan Cat Akrilik (2009), seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Seni lukis sangat terkait dengan gambar. Pada zaman dahulu, seni lukis dimaksudkan untuk tujuan mistis dan propaganda, yaitu untuk menggambarkan keadaan alam.

Tri Aru Wiratno dalam Kritik Seni Rupa Berbasis Budaya Kritis (2020) menjelaskan, Seni lukis adalah melukis di atas media kanvas sebagai sebuah ekspresi seorang pelukis dalam mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Namun karya seni lukis bukan saja melukis melukis diatas kanvas tapi di atas media apa saja.

Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Budaya (2019),  Drs. Isma Tantawi, M.A. menjelaskan bahwa seni lukis adalah seni yang dikomunikasikan dengan garis dan warna. Garis dan warna sebagai alat seniman untuk mengungkapkan buah pikiran. Tarikan dan model garis, warna, dan tebal-tipisnya warna berperan untuk menyampaikan pesan. Setiap warna memberikan pesan tersendiri.

Menurut Nooryan Bahari dalam Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan Kreasi (2008), seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan unsur warna, bidang, garis, bentuk, dan tekstur. Sebagai bagian dari karya seni murni, seni lukis merupakan bahasa ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang pada objek dua dimensi.

Gaya atau Aliran Seni Lukis

Bersumber dari buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran, gaya corak atau aliran seni lukis dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Tradisional

Gaya seni lukis tradisional bersifat turun-temurun. Artinya, karya seni lukis diciptakan tanpa mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni lukis tradisional dibedakan menjadi dua, yaitu primitif dan klasik.

a. Primitif

Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti ‘pokok’ atau ‘hal yang mendasar’. Karya seni lukis primitif memiliki ciri-ciri sederhana dari segi bentuk atau warnanya. Contoh gaya seni lukis primitif di Indonesia adalah karya seni lukis Suku Asmat di Papua.

b. Klasik

Klasik berarti kuno atau zaman dahulu. Di Indonesia, zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Buddha. Pada masa ini, karya seni mengalami perubahan dari sederhana menjadi rumit dan ornamental.

Gaya seni lukis klasik dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu dan Buddha. Contohnya terlihat pada bentuk bangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

2. Modern

Gaya seni lukis modern adalah corak yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaharuan. Aliran seni lukis modern dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Representatif

Representatif mengandung pengertian sesungguhnya, nyata, atau sesuai keadaan. Terdapat sejumlah gaya representatif, yaitu:

  • Romantisme: Berisi cerita kehidupan. Tokoh seni lukis gaya romantisme meliputi Francisco Goya, Turner, dan Raden Saleh.
  • Naturalisme: Aliran seni lukis yang menggambarkan keadaan alam atau alami. Tokohnya adalah Rubens, Gainsborough, dan Basuki Abdullah.
  • Realisme: Menggambarkan kenyataan hidup. Tokohnya meliputi Rembrandt van Rijn dan Trubus.

b. Deformatif

Deformatif berasal dari kata ‘deformasi’ yang berarti perubahan bentuk alam yang diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih memiliki bentuk aslinya. Gaya seni lukis deformatif antara lain:

  • Surealisme: Aliran seni yang melebih-lebihkan kenyataan. Salvador Dali merupakan tokoh aliran seni surealisme.
  • Impresionisme: Menggambarkan kesan saat objek dilukis. Tokohnya termasuk Claude Monet, Georges Seurat, dan S. Sudjojono.
  • Ekspresionisme: Aliran yang menggambarkan keadaan jiwa pelukis yang spontan saat melihat objek. Penganut aliran ini termasuk Vincent van Gogh dan Affandi.
  • Kubisme: Gaya seni lukis yang menggunakan bidang persegi empat atau kubus sebagai dasarnya. Pablo Picasso merupakan tokoh aliran ini.

c. Nonrepresentatif (Abstraksionisme)

Nonrepresentatif mengandung pengertian suatu bentuk yang sulit dikenali atau abstrak. Karya seni lukis abstrak membebaskan pelukis untuk menggunakan susunan garis, bentuk, dan warna sesuka hati.

Tokoh aliran seni lukis abstrak adalah Paul Klee, Jackson Pollock, Piet Mondrian, Amri Yahya, dan Srihadi.

d. Postmodern

Postmodern atau disingkat posmo adalah gaya seni lukisan sesudah modern. Ciri seni lukis postmodern terlihat dari penyederhanaan bentuk dengan sedikit ornamental. Gaya posmo cenderung lebih bebas dan tidak memiliki aturan tertentu.

Unsur Seni Lukis

Unsur-unsur seni lukis terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, nada gelap-terang dan ruang. Dalam buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran dijelaskan sebagai berikut.

  • Titik: Unsur seni lukis yang paling sederhana.
  • Garis: Terbentuk melalui goresan atau tarikan dari satu titik ke titik yang lain.
  • Bidang: Permukaan yang datar.
  • Bantuk: Penggabungan unsur bidang.
  • Warna: Kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.
  • Tekstur: Permukaan suatu benda.
  • Nada gelap-terang: Penggambaran dengan menentukan sisi gelap dan terang secara tepat.
  • Ruang: Terbentuk atas dua atau beberapa dinding yang berjarak.

Teknik Seni Lukis

Terdapat beberapa teknik  seni lukis, yaitu:

1. Pointilis

Merupakan cara melukis yang menerapkan titik-titik berbeda didalam sebuah pola untuk membentuk sebuah gambar. Tokoh yang mengembangkan teknik ini ialah Georges Seurat dan Paul Signac.

2. Tempera

Tempera adalah cara pengeringan cepat pada media lukisan permanen yang terdiri atas pigmen berwarna yang dicampur dengan media pengikat yang larut dalam air, misalnya kunyit. Pada penerapannya, teknik ini merupakan cara melukis pada dinding yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya menyatu dengan arsitektur.

3. Plakat

Plakat merupakan cara melukis dengan bahan cat akrilik, cat air, juga cat minyak dengan sapuan warna yang tebal atau kental sehingga hasilnya tampak gelap atau menutup.

4. Akuarel

Akuarel adalah cara melukis dengan menggunakan bahan cat air dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tembus pandang.

5. Spray

Spray adalah cara melukis dengan bahan cat yang cair yang disemprotkan dengan sprayer. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat reklame visual.

Demikian penjelasan tentang seni lukis beserta aliran, unsur, dan tekniknya.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...