Pendapatan Nasional: Jenis, Rumus, Manfaat, dan Faktor Pengaruhnya

Image title
18 Februari 2022, 10:24
Pengunjung melihat produk busana muslim di salah satu kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu, (9/10/2021). Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara selama satu tahun. Perhitungan pendapatan na
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/nz
Pengunjung melihat produk busana muslim di salah satu kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu, (9/10/2021). Diperlonggarnya kebijakan PPKM di Jakarta membuat aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang kembali bangkit. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/nz

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara selama satu tahun. Tujuan pendapatan nasional adalah untuk menilai tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, mengetahui nilai barang dan jasa yang dihasilkan rakyat dalam kurun waktu satu tahun, dan membuat konsep program pembangunan yang berjangka panjang.

Jenis-Jenis Pendapatan Nasional

Terdapat enam jenis pendapatan nasional sebagaimana dijelaskan dalam buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021). Jenis-jenis pendapatan nasional dibedakan sebagai berikut.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)

Produk domestik bruto (PDB) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.

PDB dianggap bersifat bruto/kotor. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara yang berada di luar negeri tidak turut diperhitungkan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)/Gross Regional Domestic Product (GRDP) adalah menghitung pendapatan nasional dalam lingkup wilayah atau daerah.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)

Produk nasional bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun, yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di dalam negeri tidak diperhitungkan.

3. Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP)

Produk nasional neto adalah nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun. Untuk menghitung NNP adalah Produk Nasional Bruto (PNB) dikurangi dengan penyusutan (depreciation). Penyusutan di sini artinya penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau barang modal.

4. Pendapatan Nasional Bersih atau Net National Income (NNI)

Terdapat dua sisi pendapatan nasional bersih, yaitu:

  • Dari sisi pendapatan, yaitu pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
  • Dari sisi produksi, yaitu sejumlah nilai bersih barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk mengetahui besarnya NNI yaitu NNP dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

5. Pendapatan Orang Pribadi/Personal Income (PI)

Pendapatan orang pribadi adalah seluruh pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat, termasuk pendapatan yang didapatkan tanpa memberikan suatu kegiatan yang lainnya.

6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan/Disposable Income

Pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan atau dimanfaatkan. Pendapatan ini diperoleh dari penghasilan orang pribadi setelah dikurangi dengan pajak langsung.

Rumus Pendapatan Nasional untuk Berbagai Metode

Ada tiga rumus pendapatan nasional untuk tiga metode sebagaimana dijelaskan dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017). Rumus pendapatan nasional dijelaskan sebagai berikut.

1. Rumus Pendapatan Nasional Metode Produksi (Product Approach)

Dalam metode produksi, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan hasil produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh sektor selama periode tertentu. 

Perhitungan pendapatan nasional dilakukan dengan metode produksi dari 17 sektor ekonomi berikut:

  1. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
  2. Sektor pertambangan dan penggalian.
  3. Sektor industri pengolahan.
  4. Sektor pengadaan listrik dan gas.
  5. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
  6. Sektor konstruksi.
  7. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
  8. Sektor transportasi dan pergudangan.
  9. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
  10. Sektor informasi dan komunikasi.
  11. Sektor jasa keuangan dan asuransi.
  12. Sektor real estate.
  13. Sektor jasa perusahaan.
  14. Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan sosial wajib.
  15. Sektor jasa pendidikan.
  16. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
  17. Sektor jasa lain.

Rumus pendapatan nasional dihitung dengan cara:

Y = (Unit 1 × Harga 1) + Nilai tambah (Unit 2 × Harga 2) + m… Nilai tambah (Unit n × Harga n).

Simak contoh kasus berikut dikutip dari buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021):

Industri pengolahan tekstil melakukan kegiatan sebagai berikut.

  • Membeli 1000 kapas dari petani kapas dengan harga Rp 100.000 per meter.
  • Kapas diproses menjadi benang dengan harga Rp 170.000.
  • Benang diproses menjadi kain dengan harga Rp 200.000.
  • Kain diproses menjadi pakaian dengan harga Rp 250.000.
  • Pakaian dijual di pusat perbelanjaan dengan harga Rp 300.000

Pendapatan nasional metode produksi adalah:

  • Petani kapas: 1000 × Rp 100.000 = Rp 100.000.000
  • Benang: (1000 × Rp 170.000) − (1000 × Rp 100.000) = Rp 70.000.000
  • Kain: (1000 × Rp 200.000) − (1000 × Rp 170.000) = Rp 30.000.000
  • Pakaian: (1000 × Rp 250.000) − (1000 × Rp 200.000) = Rp 50.000.000
  • Pasar: (1000 × Rp 300.000) − (1000 × Rp 250.000) = Rp 25.000.000

Maka total pendapatan nasional adalah Rp 100.000.000 + Rp 70.000.000 + Rp 30.000.000 + Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000 = Rp 275.000.0000.

2. Rumus Pendapatan Nasional Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa akhir oleh rumah tangga konsumen (konsumsi), rumah tangga produsen (investasi), sektor pemerintah (pengeluaran pemerintah), dan sektor luar negeri (ekspor dikurangi impor) dalam periode satu tahun.

Rumus pendapatan nasional metode pengeluaran adalah Y = C + I + G jika perekonomian bersifat tertutup. Sedangkan untuk perekonomian terbuka, rumus pendapatan nasional menjadi Y + C + I + G + (X−M).

Keterangan:

  • Huruf Y adalah lambang pendapatan nasional.
  • Huruf C (Consumption) adalah pengeluaran agregat rumah tangga.
  • Huruf I (Investment) adalah pengeluaran agregat sektor bisnis yang diwakili oleh nilai investasi.
  • Huruf G (Government) adah pengeluaran agregat sektor pemerintah.
  • Huruf X (Export) adalah kegiatan ekspor.
  • Huruf I (Import) adalah kegiatan impor.

3. Rumus Pendapatan Nasional Metode Pendapatan

Dalam metode pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh penerimaan faktor-faktor produksi suatu negara dalam waktu satu tahun. Faktor-faktor produksi meliputi:

  • Sumber daya alam.
  • Sumber daya manusia.
  • Modal.
  • Tenaga ahli.

Rumus pendapatan nasional metode pendapatan adalah Y = r + w + i + p.

Keterangan:

  • Y: Yearly income (pendapatan nasional)
  • r: Rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
  • w: Wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
  • i: Interest (bunga) yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
  • p: Profit (laba) yaitu balas jasa atas faktor produksi kewirausahaan

Manfaat Pendapatan Nasional

Dijelaskan dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017), manfaat pendapatan nasional adalah sebagai berikut.

1. Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu

Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi bangsa serta mengetahui kelemahan dan kesalahan yang pernah terjadi dari segi ekonomi, sehingga dapat dikoreksi di masa selanjutnya.

2. Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa

Pendapat nasional merupakan tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran suatu bangsa. Negara dengan pendapatan nasional yang tinggi menunjukkan prestasi ekonomi yang baik.

3. Membandingkan perekonomian dengan negara lain

Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian negara lain, sehingga suatu negara dapat mempelajari kondisi ekonomi negara lain. Selain itu, pendapatan nasional yang tinggi merupakan kebanggan tersendiri bagi negara.

4. Menerangkan struktur perekonomian negara

Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu diperbaiki. Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) atau produksi (product).

5. Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita

Perhitungan pendapatan nasional merupakan cara untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Hal ini penting dilakukan agar perekonomian mengalami peningkatan setiap tahunnya.

6. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah

Masyarakat dapat beropini tentang pendapatan nasional, sehingga pemerintah dapat merumuskan kebijakan ekonomi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Opini masyarakat juga berfungsi sebagai sarana untuk menyadarkan pemerintah tentang pentingnya perekonomian suatu negara.

Faktor Pengaruh Pendapatan Nasional

Mengutip buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021), terdapat tiga faktor yang berpengaruh. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu:

1. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat adalah suatu daftar keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor perekonomian pada berbagai tingkatan harga. Permintaan penawaran agregat menunjukkan antara hubungan keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesuai dengan tingkatan harga.

2. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

3. Investasi

Investasi adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk menciptakan modal baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah rusak dan menambah penyediaan modal yang ada.

Demikian penjelasan pendapatan nasional beserta jenis, rumus, manfaat, dan faktor pengaruhnya.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...