Cara Penulisan Kwitansi Jual Beli Mobil dan Contohnya
Kwitansi jual beli mobil menjadi dokumen penting untuk kebutuhan. Kwitansi mobil terdiri dari nomor kwitansi, tempat, tanggal transaksi, nominal pembayaran, nama pembeli, materai, dan tandatangan.
Kwitansi jual beli mobil termasuk bukti sah kepemilikan mobil. Selain BPKB dan STNK, kwitansi jual beli dipakai untuk pembelian. Penggunaan materai penting untuk transaksi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai, penggunaan materai dipakai pengenaan pajak atas dokumen tertentu. Hal ini menjadi penentu atas sah atau tidaknya suatu perjanjian.
Penulisan Kwitansi Jual Beli Mobil
Biasanya kwitansi disediakan penjual mobil kepada pembeli. Sebagai pembeli, anda harus memastikan kwitansi diisi lengkap dan jelas. Mengutip dari Hotklix.com, berikut
1. Nama pembeli
Nama pembeli berada di bagian atas jual beli mobil. Nama pembeli tertera jelas untuk memudahkan mutasi atau balik nama kendaraan. Penulisan nama ini disesuaikan pada KTP supaya pengurusan berkas dokumen lebih mudah.
2. Nominal Pembayaran
Nominal pembayaran jual beli mobil harus tertera jelas di kwitansi. Penulis menulis nominal angka dan huruf pada kwitansi mobil. Sebaiknya penulisan terlihat jelas dan tidak terjadi kekeliruan.
3. Tempat dan Tanggal Transaksi
Tempat dan tanggal transaksi menjadi patokan untuk mengurus dokumen lain. Selain itu tempat dan tanggal perlu dicantumkan untuk informasi peralihan kepemilikan.
4. Tujuan Pembayaran
Sebagai dokumen resmi, dalam kwitansi perlu ditulis tujuan pembayaran. Penulisan ini penting untuk identifikasi kendaraan ketika balik nama atau mutasi. Tuliskan secara lengkap jumlah unit, nama, merek mobil, tahun pembuatan, nomor polisi, nomor rangka, warna mobil, hingga nomor mesin kendaraan.
Contohnya:
No:
Telah diterima dari: (nama penjual)
Uang sejumlah:
Untuk pembayaran: Pembelian 1 unit mobil Suzuki Swift 2018 warna putih dengan nomor polisi, nomor rangka, nomor mesin, Surabaya, 23 Desember 2020.