Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi dan Penjelasannya
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator utama dalam menilai suatu negara yang berkembang. Kali ini, Katadata.co.id akan menjelaskan cara mengukur pertumbuhan ekonomi lengkap dengan penjelasannya.
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli
Untoro (2010) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Sementara itu, Simon Kuznets juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Disebutkan juga bahwa kenaikan kapasitas tersebut dapat dipicu oleh kemajuan dan penyesuaian institusional dan ideologi.
Dalam perkembangan ilmu ekonomi, pertumbuhan ekonomi memiliki berbagai teori yang ditemukan sejumlah ilmuwan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Teori Pertumbuhan Klasik
Teori ini ditemukan oleh Adam Smith, Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill. Mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah, kekayaan alam dan teknologi.
2. Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Teori ini merupakan kembangan teori sebelumnya yang ditemukan oleh Edmund Phelps, Robert Solow, Harry Johnson dan J. D. Meade. Neoklasik menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan dan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.
3. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
Harrod dan Domar mengembangkan teori dari dari yang sebelumnya dikemukakan oleh John Maynard Keynes, seorang ekonom dari Inggris. Teori ini mengemukakan tentang perekonomian yang harus menyiapkan sebagian tabungan dari pendapatan nasional untuk menggantikan barang modal. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Teori Schumpeter
Schumpeter berfokus pada tindakan yang diambil pengusaha dan faktor teknologi. Teori ini menekankan jiwa usaha pada diri masyarakat. Termasuk juga keahlian dalam membaca peluang di dunia usaha.
Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Dilansir dari situs Kelas Pintar, berikut ini adalah rumus sebagai cara mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara:
Gt = ((PBDt – PBDt-1) / PBDt-1)) x100%.
Keterangan:
GT= Laju pertumbuhan ekonomi
PBDt= Nilai PDB periode t
PBDt-1= Nilai PDB periode sebelumnya
Faktor Pertumbuhan Ekonomi
1. Produk Domestik Bruto
Poin ini mengacu pada penjelasan di situs Badan Pusat Statistik (BPS) yang menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada Produk Domestik Bruto (PDB). PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara. Termasuk juga jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unik ekonomi.
PDB menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap tahunnya. PDB juga bisa digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.
2. Politik
Faktor pertumbuhan ekonomi ini berkaitan dengan pemerintah yang mengatur tatanan negara, maka sangat erat kaitannya dengan ekonomi. Ketika situasi politik mendukung, perekonomian juga akan meningkat pesat. Contohnya saham-saham tertentu akan naik. Demikian juga dengan hal sebaliknya.
3. Ekspor
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean. Sedangkan pihak yang melakukan ekspor disebut dengan eksportir, bisa berupa perseorangan atau badan usaha. Asfia (2006) juga menambahkan bahwa ekspor sangat mungkin untuk dilakukan karena komoditas yang dihasilkan belum tentu bisa langsung dipakai, melainkan harus diolah terlebih dahulu, yaitu dengan mengekspornya ke negara lain yang akan melakukan produksi.
4. Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perusahaan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, dijelaskan bahwa Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
5. Sumber Daya Alam dan Manusia
Faktor pertumbuhan ekonomi satu ini berpengaruh terhadap proses produksi. Sebut saja SDA akan menentukan jumlah bahan baku. Sedangkan SDM akan berperan dalam hal operasional dan aspek penunjang lainnya.
6. Akumulasi Modal
Dilansir dari Dictio, akumulasi modal atau modal accumulation adalah pengumpulan keseluruhan aset yang bernilai yang akan digunakan sebagai investasi dengan tujuan meningkatkan pengembalian nilai aset. Pengembalian tersebut dapat berupa bunga, keuntungan, sewa, keuntungan modal, royalti dan lain-lain. disebutkan juga bahwa akumulasi modal fokusnya adalah pada pertumbuhan kekayaan yang menekankan pada investasi dari keuntungan dan tabungan yang diperoleh.
7. Inflasi dan Suku Bunga
Ebert dan Griffin (2007) menjelaskan bahwa inflasi merupakan kondisi dimana jumlah barang beredar lebih sedikit dari jumlah permintaan dan menyebabkan terjadinya kenaikan harga secara menyeluruh di sistem perekonomian. Inflasi juga menyebabkan suku bunga naik. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi yang membuat tingkat suku bunga meningkat sehingga membuat pendapatan masyarakat juga cenderung naik.
8. Nilai Tukar
Nilai tukar juga biasa disebut dengan kurs. Kurs didefinisikan sebagai nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara yang lain. Perlu diketahui bahwa nilai tukar dapat menyebabkan pergeseran tingkat permintaan dan penawaran. Winardi (20016) menerangkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga domestik produk ekspor, kenaikan harga luar negeri produk impor, perubahan tingkat harga keseluruhan, arus modal dan perubahan struktural.
Demikian penjelasan mengenai cara mengukur pertumbuhan ekonomi. Lengkap dengan penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhinya.