5 Teks Eksplanasi Fenomena Alam dan Jenisnya

Ghina Aulia
15 Februari 2023, 12:25
Teks eksplanasi fenomena alam.
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.
Fase gerhana bulan total terlihat di kawasan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan total atau yang disebut juga fenomena alam 'Super Blood Moon' di kota tersebut terjadi selama 12 menit mulai dari pukul 18.08 hingga 18.20 WIB.

Teks eksplanasi merupakan jenis tulisan yang menjelaskan tentang suatu fenomena atau peristiwa di kehidupan nyata. Adapun macam teks eksplanasi yang paling umum adalah fenomena alam. Di dalam tulisan ini, akan dijelaskan bagaimana hal tersebut terjadi. Termasuk penyebab dan dampaknya.

Teks eksplanasi bersifat netral dan tidak condong ke arah manapun. Maka dari itu, tulisan ini tidak boleh persuasif. Lantaran posisinya yang sekedar menjelaskan suatu peristiwa.

Advertisement

Kosasih di dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Sastra Indonesia (2008) berpendapat bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menyajikan tentang fenomena alam yang bersifat informatif dan faktual.

Lebih lanjut, Isnatun dan Farida melalui buku yang berjudul Mahir Berbahasa Indonesia (2013) mendefinisikan, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.

Terkait dengan hal itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas tentang jenis dan contoh teks eksplanasi fenomena alam. Berikut pembahasannya:

Jenis-jenis Teks Eksplanasi

1. Teks Eksplanasi Faktorial

Jenis ini menjelaskan tentang efek dan risiko dari proses.

2. Teks Eksplanasi Sequential

Teks eksplanasi sequential membahas tentang tahapan-tahapan fenomena tertentu.

3. Teks Eksplanasi Kausal

Jenis ini menjelaskan tentang sebab fenomena tertentu.

4. Teks Eksplanasi Teoritis

Teks eksplanasi teoritis berisi tentang spekulasi mengenai potensi di balik fenomena alam.
Selain jenisnya, di bawah ini akan dimuat tentang sejumlah contoh teks eksplanasi fenomena alam.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam 1

Sumber: Gramedia.com

Gempa bumi adalah getaran yang disebabkan oleh perpindahan atau pergerakan suatu lapisan yang dimulai dari dasar permukaan bumi. Fenomena alam ini sering terjadi di dekat gunung berapi, gunung berapi aktif, dan di daerah yang didominasi pegunungan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan atau pergerakan lapisan bumi dan letusan gunung berapi yang sangat kuat. Selain itu, gempa bumi terjadi dengan sangat cepat dan berdampak besar bagi daerah sekitarnya.
Getaran seismik saat gempa yang sangat kuat tersebut bisa menyebar ke segala arah, sehingga berpotensi untuk meratakan bangunan dan bisa menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, gempa vulkanik dan gempa gerakan kerak, tergantung pada penyebab terjadinya. Gerakan kerak menyebabkan gerakan kerak karena melunak dan menyebabkan perpindahan dan gerakan. Teori “tektonik lempeng” menjelaskan bahwa bumi kita terdiri dari beberapa lapisan buatan.

Sebagian besar wilayah kerak ini tersapu seperti salju dan mengapung di atas lapisan. Lapisan-lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga mereka runtuh dan saling bertabrakan. Itu sebabnya ada gempa bumi. Selain itu, gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya letusan gunung berapi yang sklalanya sangat besar. Jenis gempa vulkanik ini dalam praktiknya lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik.

Kesimpulan dari contoh teks eksplanasi tersebut adalah Gempa bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal gejala musim. Namun konsentrasi gempa cenderung hanya terjadi ditempat- tempat tertentu saja, seperti pada wilayah perbatasan pasifik. Wilayah tersebut dikenal dengan lingkaran api karena banyak gunung berapi yang mengelilinginya.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam 2

Sumber: Ruang Guru

Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi ketika bulan beroposisi dengan matahari. Tetapi oposisi bulan dengan matahari tidak selalu menghasilkan peristiwa gerhana bulan.

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika. Akan saat ketika terjadi perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Pada titik node inilah terjadi gerhana bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

Faktanya, terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat ketika terjadi gerhana bulan. Hal ini karena berbeloknya sinar matahari yang masih tersisa menuju arah bulan yang disebabkan oleh atmosfer bumi.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement