8 Ciri-ciri Tanah Subur dan Jenis-jenis Ini Baik untuk Tanaman
Tanah yang subur merupakan salah satu faktor penting dalam kualitas tanaman yang tumbuh di atasnya. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa indikator yang mempengaruhinya?
Beberapa di antaranya adalah tingkat kelembapan, intensitas cahaya, keseimbangan tingkat keasaman, hingga kadar nutrisi.
Selain itu, kesuburan tanah juga mengacu pada kemampuan tanah untuk mendorong produksi dan proses pertumbuhan tanaman. Termasuk bahan organisme yang bisa berkembang di dalamnya.
Perlu dipastikan bahwa terdapat komponen kandungan yang seimbang. Misalnya air, mikroorganisme, bahan organik, hingga nutrisi yang bisa didapatkan dari pupuk atau semacamnya.
Hal tersebut juga bisa diterapkan dengan mengetahui karakteristik tanah terlebih dahulu. Pasalnya, hal itu mempengaruhi nutrisi, tingkat kelembapan, dan volume air yang dibutuhkan.
Terkait dengan itu, kali ini kami akan memberi tahu ciri-ciri tanah subur yang patut diketahui. Simak tulisan di bawah ini.
Ciri-ciri Tanah Subur
Dikutip dari situs Geography Point, berikut ciri-ciri tanah subur:
1. Kaya akan nutrisi yang terdiri atas zat mendasar dari makanan tanaman. Misalnya nitrogen, fosfor, dan kalium.
2. Memiliki mineral yang memadai. Bisa berupa boron, klorin, kobalt, tembaga, besi, mangan, magnesium, molybdenum, belerang dan seng.
3. Mengandung bahan organik tanah yang berguna untuk memperbaiki strukturnya.
4. Memiliki ketahanan dan kelembapan yang berlebih.
5. Memiliki tingkat keasaman di sekitar 6,0 sampai 6,8.
6. Memiliki sistem drainase yang baik.
7. Dihinggapi mikro-organisme yang mengandung pertumbuhan tanaman
8. Mengandung sejumlah besar tanah pada lapisan atas.
Cara Menyuburkan Tanah
Melansir dari Master Class, berikut kiat-kiat menyuburkan tanah:
1. Seimbangkan nutrisi
Keseimbangan nutrisi merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan saat merawat tanaman. Namun, Anda perlu tahu bahwa tanaman memiliki kebutuhannya masing-masing. Anda bisa mempertimbangkan kadar makronutrien dan mikronutrien.
2. Penggunaan fertilizer
Anda bisa meningkatkan kesuburan tanah dengan meningkatkan kadar nutrisi tanaman. Misalnya dengan menggunakan pupuk buatan maupun organik. Atau, menambahkan serasah daun.
3. Intensitas cahaya dan air
Unsur lain yang penting dalam kesuburan tanah adalah cahaya matahari dan air. Lantaran, tumbuhan yang ada di atasnya perlu untuk berfotosintesis. Selain itu, pastikan untuk menyiramnya tidak secara berlebihan.
4. Rotasi tanaman
Rotasi tanaman mengacu pada masa tanam bergilir yang biasa diterapkan oleh para petani. Tujuannya adalah untuk memastikan tanah tetap segar dan subur setiap tahun.
5. Gunakan pupuk organik
Pupuk organik bisa berasal dari kotoran ternak yang bisa menyuburkan tanah serta tanaman. Di dalamnya terdapat organisme yang menunjang pertumbuhan.
6. Mengkompos
Pengomposan merupakan sarana daur ulang dari sampah organik. Hal ini juga berguna untuk menstabilkan nutrisi yang lebih mudah menguap dan larut serta pembentukan humus tanah. Anda dapat mengaplikasikan kompos pada tanaman secara teratur. Cara ini mampu meningkatkan retensi air pada tanah yang bisa mencegah penyakit pada tanaman.
7. Gunakan “kekuatan ayam”
Cara ini bisa diterapkan untuk Anda yang bercocok tanam dan beternak ayam. Anda bisa membiarkan peliharaan bermain-main di dekat tanaman. Dengan begitu, binatang tersebut bisa menjatuhkan kotorannya dan baik untuk mikroba tanah.
Itulah ciri-ciri tanah subur yang bisa dijadikan indikator dalam merawat tanaman. Apabila keadaan tanah bagus, sangat memungkinkan tumbuhan bisa berkembang dengan optimal. Namun, Anda juga perlu memperhatikan nutrisi yang diberikan.
Jenis-jenis Tanah
Untuk merawat tanah agar subur, Anda bisa mengetahui jenis dan karakteristiknya di bawah ini:
1. Tanah Regosol
Tanah regosol bertekstur pasir halus hingga kasar. Namun, jenis ini mudah diolah. Daya tahan terhadap airnya relatif rendah. Diketahui juga bahwa tanah ini merupakan salah satu jenis tanah entisol yang berasal dari pelapukan material letusan gunung berapi. Misalnya dari debu, pasir, lahar, dan lapili. Maka dari itu, jenis tanah ini belum mengalami perkembangan sempurna.
2. Tanah Latosol
Tanah latosol memiliki warna kuning hingga merah. Bertekstur lempung, jenis ini menganduk solum horizon. Latosol merupakan tanah vulkanis yang mengandung bahan organik yang asam.
3. Tanah Organosol
Jenis ini juga biasa disebut tanah gambut. Terbentuk dari bahan induk, yakni organis hutan atau rumput yang mengalami pelapukan. Unsur hara di dalamnya sangat sedikit. Dengan demikian, tidak begitu disarankan menanam menggunakan tanah organosol.
4. Tanah Laterit
Di dalam tanah laterit, terdapat pencucian air hujan. warnanya kemerah-merahan. Perlu diperhatikan bahwa tanah ini tidak subur. Biasanya ditumbuhi rumput. Mengutip dari Ilmu Geografi, jenis ini termasuk tanah yang sudah berumur tua.
5. Tanah Humus
Tanah humus memiliki tekstur yang gembur. Jenis ini terbentuk dari pelapukan tumbuhan-tumbuhan. Di dalamnya, terdapat unsur hara dan mineral. Maka dari itu, sangat direkomendasikan untuk bercocok tanam.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri tanah subur, cara menyuburkannya, hingga jenis-jenis tanah yang perlu diperhatikan untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan perlu diketahui.