Ahli Menduga Omicron Sudah Masuk Indonesia, Ini Beberapa Alasannya

Kabar kemunculan kasus Covid-19 varian Omicron di Bekasi telah diklarifikasi oleh pemerintah. Meskipun ada bantahan dari pemerintah, epidemiologi memprediksi bahwa varian tersebut sudah masuk ke Tanah Air, menyusul besarnya potensi tersebut.
Epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman memperkirakan varian Omicron sudah ada di Indonesia. Penemuan varian tersebut hanya menunggu waktu.
"Karena potensinya sangat besar untuk Indonesia," kata Dicky saat dihubungi, Kamis (9/12).
Hal ini lantaran, Indonesia masih memiliki akses penerbangan dengan Afrika maupun negara yang memiliki penerbangan hub. Akses tersebut masih dibuka saat Omicron belum ditetapkan sebagai varian yang diperhatikan.
Di sisi lain, Indonesia memiliki keterbatasan Whole Genome Sequencing alias pengurutan keseluruhan data genom. Ditambah lagi, dia menilai masih terdapat kasus positif Covid-19 yang tidak melakukan isolasi. Berbagai hal itu, dianggap Dicky sebagai potensi besar Omicron masuk Indonesia.
Namun, ia memastikan keberadaan Omicron bukan menjadi bencana besar. Sebab, sebagian besar populasi muda sudah terinfeksi corona.
"Jadi ada pelindung dua sampai tiga bulan ke depan," ujar dia.
Di sisi lain, pemerintah perlu melakukan surveilans secara aktif. Kemudian, perlu kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.