Startup Pendidikan Zenius Rilis Layanan Sasar UMKM dan Profesional

Fahmi Ahmad Burhan
3 Desember 2021, 18:47
pendidikan, zenius, startup
ANTARA FOTO/Audy Alwi
Chief Education Officer Zenius Education Sabda PS (kanan) dan Chief Executive Officer Rohan Monga menunjukkan aplikasi Zenius Education saat pengumuman pendanaan seri A sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 260 miliar rupiah) guna membangun Indonesia yang cerdas dan cerah di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Zenius platform pendanaan berencana memanfaatkan pendanaan untuk melipatgandakan pertumbuhan, mengembangkan teknologi tepat guna dan memperluas jangkauan layanan ke pelosok Indonesia.

Startup pendidikan Zenius meresmikan layanan baru bernama ZenPro. Layanan ini menyasar pengembangan kemampuan atau up skilling Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kalangan profesional.

Chief Executive Officer Zenius, Rohan Monga mengatakan bagi pelaku UMKM, layanan ZenPro mampu memberikan pondasi keterampilan dalam merintis bisnisnya sendiri. Sedangkan bagi profesional, layanan ZenPro mampu mendorong penajaman keterampilan dan penambahan keterampilan baru.

"ZenPro mampu mendorong penggunanya untuk menjadi individu yang terus bertumbuh dan pembelajar seumur hidup," kata Rohan dalam siaran pers, Jumat (3/12).

Bagi UMKM, ZenPro bekerja sama dengan perusahaan e-commerce enabler Sirclo menggelar program pelatihan pengembangan bisnis bernama Merdeka Jualan Online (MaJOe). Pada program itu, ZenPro akan menjadi platform fasilitator untuk mengadakan kelas, modul, latihan, serta kuis. 

Bagi profesional, ZenPro bisa digunakan oleh lulusan sekolah menengah atas alias SMA, lulusan perkuliahan, karyawan muda atau first jobber, hingga profesional berpengalaman.

Saat ini, ZenPro telah menawarkan 48 kelas pelatihan dalam 12 kategori utama. Adapun materi-materi pelatihan di ZenPro dibawakan oleh master tutor Zenius, serta para praktisi dan ahli di kompetensinya masing-masing.

Kelas pelatihan tersebut terbagi dalam beberapa bidang, seperti bisnis, keuangan, bahasa Inggris, analitik, wirausaha, pemasaran digital, teknologi, pembuatan konten dan lainnya.

Rohan mengatakan, alasan perusahaan membuat layanan ZenPro lantaran melihat potensinya yang besar. Saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia, di mana hampir 16 juta UMKM tercatat sudah go-digital.

Sementara itu, ZenPro juga menyasar profesional untuk meningkatkan daya tawar penggunanya dalam mencari kerja. Sebab, jumlah pengangguran selama pandemi terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran Indonesia sebesar 9,1 juta orang pada Agustus 2021. Jumlah ini naik dari 8,7 juta orang pada Februari 2021.

"Layanan inilah yang kami percaya dapat membantu para profesional di luar sana untuk bersaing di dunia pekerjaan," kata Rohan.

Sepanjang tahun lalu, Zenius memiliki 15,7 pengguna. Jumlah pengguna tersebut tumbuh lebih dari 10 kali lipat selama Maret hingga Desember 2020. Adapun retensi pengguna mencapai lebih dari 90%.

Zenius menargetkan bisa menggaet 30 juta pengguna di Tanah Air. Untuk mencapai target itu, perusahaan berfokus meningkatkan kualitas layanan.

"Zenius akan terus berinovasi dalam menghadirkan layanan dan produk inovatif demi mengatasi tantangan dunia pendidikan di Indonesia," kata Co-Founder dan Chief Education Officer Zenius Education Sabda PS, tahun lalu (21/7/2020).

Startup pendidikan ini telah mendapatkan pendanaan pra-seri B dari OpenSpace Ventures dan Alpha JWC Ventures pada awal tahun ini. Dana segar tersebut, digunakan Zenius untuk mengembangkan layanan dan aplikasi.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...