Tembus Rp 60 Juta, Tren Kenaikan Ethereum Lampaui Bitcoin

Intan Nirmala Sari
11 Mei 2021, 11:50
Tembus Rp 60 Juta, Tren Kenaikan Ethereum Lampaui Bitcoin
Katadata
Bitcoin

CEO Indodax Oscar Darmawan menyampaikan, Ethereum sudah naik dua kali lipat dalam satu bulan terakhir. Bahkan sepanjang 2021, harganya sudah naik lebih tinggi dibandingkan uang kripto Bitcoin.

Tahun ini, Ethereum sudah mencatatkan kenaikan sekitar enam kali lipat, dari level awal tahun di kisaran Rp 10 juta menjadi Rp 60 juta. Sedangkan mata uang kripto Bitcoin baru naik dua kali lipat tahun ini, dari level Rp 400 juta menjadi Rp 860 juta.

Dalam beberapa hari, koin kripto tersebut naik bertahap dari Rp 40 juta, Rp 50 juta, dan saat ini tembus Rp 60 juta. "Wajar bila kenaikannya fantastis karena Ethereum sedang ramai digunakan," kata Oscar dalam keterangan resminya Senin (10/5).

Harga mata uang kripto Ethereum kembali tembus rekor, kali ini di atas US$ 4.200 per eth atau sekitar Rp 60 juta pada Senin (10/5). Lonjakan tersebut diiringi optimisme pelaku pasar kripto akan perkembangan DeFi (decentralized finance) atau keuangan terdesentralisasi.

DeFi sendiri merupakan platform yang memfasilitasi pinjaman dalam mata uang kripto di luar perbankan tradisional. Banyaknya aplikasi DeFi yang disematkan pada blockchain Ethereum lah yang akhirnya mendorong lonjakan Ether.

Mengutip Reuters Selasa (11/5), harga koin Ethereum berhasil melampau rekor sebelumnya US$ 4.133 per eth, menjadi US$ 4.200 atau sekitar Rp 60,06 juta. Ether semakin memantapkan posisinya sebagai koin berkapitalisasi pasar terbesar kedua di pasar uang kripto global, setelah Bitcoin.

Kepala Teknologi nilai tukar uang kripto Bitfinex Paolo Ardoino, menilai segudang kemungkinan teknologi blockchain terdesentralisasi harus disamakan dengan teknologi dasar. Kondisi tersebut juga berpotensi terus mengganggu keuangan dan bisnis lainnya.

Blockchain ibarat buku besar digital yang terdistribusi ke seluruh pengguna mata uang kripto untuk mencatat semua transaksi. Sistem terdesentralisasi ini membuat semua pemegang cryptocurrency memiliki salinan identik dari buku besar blockchain.

Pertengahan tahun ini, rencananya dilakukan pembaruan ethereum atau EIP-1559 menjadi Ethereum 2.0. Perubahan teknis tersebut dinilai menekan pasokan koin Ether ke depan, sekaligus mendorong permintaan naik. Tak hanya investor retail, investor institusional baru di sektor kripto juga mulai meramaikan pasar uang kripto pertengahan tahun ini.

"Keterlibatan institusional (kripto) lebih banyak dibandingkan orang yang tidak mengikuti kepercayaan pasar (uang kripto)," kata Kepala Riset perusahaan pialang Pepperstone, Chris Weston.

Oscar menambahkan, sistem pelelangan non-fungible token (NFT) atau token yang tidak dapat ditukar ikut berkontribusi pada tren kenaikan Ethereum. Sistem yang sedang booming ini memudahkan para pekerja seni, seperti animator, fotografer dan developer dalam menjual karyanya secara lelang. NFT banyak menggunakan jaringan blockchain Ethereum dan menjadikan token sebagai alat pembayarannya.

Adapun rencana revolusi jaringan menjadi Ethereum 2.0 jadi salah satu faktor yang mendorong Ether naik lebih lanjut. "Ethereum juga akan melakukan pengurangan pasokannya di masa mendatang," kata Oscar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...