Menerka Sentimen Penentu Arah Investasi Emas hingga Sisa 2023

Intan Nirmala Sari
19 April 2023, 16:50
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga ak
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga akhir pekan lalu berada di level Rp1,049 juta per gram karena sejalan dengan penguatan harga emas dunia.

Sempat menunjukkan tren kenaikan, harga emas pada perdagangan Rabu (19/4) kembali tertekan karena dolar AS kembali menguat. Analis menilai penurunan harga emas saat ini hanya bersifat sementara, sembari menanti arah kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed pada Mei mendatang. 

Melansir Reuters, harga emas spot mengalami penurunan 0,6% pada ke level US$ 1.994 per troy ons. Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi $ 2.003 per troy ons. 

Di sisi lain, indeks dolar AS mengalami kenaikan 0,2% dan membuat harga emas kurang terjangkau bagi investor pemegang mata uang lain. Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian.

Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut. Sebaliknya, saat indeks dolar AS turun, pasar akan mulai berburu emas, sehingga permintaan dan harganya meningkat.

"Proyeksi kenaikan 25 basis poin meninggalkan banyak fokus, apakah jeda (kenaikan) suku bunga akan ditandai setelahnya," kata analis pasar di IG International dikutip dari Reuters ,Rabu (19/4).

Dia menilai kenaikan suku bunga bisa memberikan sentimen negatif terhadap harga emas, mengingat beberapa waktu terakhir harga aset lindung nilai tersebut sempat naik signifikan. Alhasil, dia memperkirakan kemungkinan penurunan harga, setelah muncul pernyataan jelas dari The Fed terkait suku bunga. 

Sementara itu, potensi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga acuannya bergantung pada perkembangan inflasi di AS, yang mana baru-baru ini cenderung stagnan. Adapun investor tengah mengukur kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Mei menjadi yang terakhir, sebelum Fed berhenti dengan kebijakan suku bunganya.

Harga emas Antam di Tanah Air juga mengalami penurunan. Pada perdagangan Selasa (18/4) harga logam mulia turun sebanyak Rp 12 ribu per gram dari hari sebelumnya, menjadi Rp 1.054.000 per gram. Begitu juga dengan harga buyback yang mengalami penurunan Rp 12 ribu per gram, ke level Rp 948 ribu per gram.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam waktu dekat tren harga emas global masih akan tertekan. Adapun momentum Hari Raya Lebaran tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap harga emas.

"Umumnya mereka yang membeli emas untuk lebaran, akan dijual kembali setelah momentum lebaran selesai. Sedangkan untuk investasi, penurunan harga bisa dimanfaatkan untuk membeli saat harga rendah (buy on weakness)," kata Ibrahim saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (18/4).

Proyeksinya harga emas bisa melaju ke level US$ 2.030 per troy ons di sisa 2023, dengan potensi harga terendah di kisaran US$ 1.960 per troy ons. Hal itu bergantung pada perkembangan kebijakan suku bunga The Fed, kondisi ekonomi Cina, serta perkembangan geopolitik di semenanjung Cina. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...