Bertemu Anies, AHY Ungkit Pertarungan di Pilkada DKI
Calon presiden dari Partai Nasional Demokrat Anies Baswedan hari ini bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Pertemuan berlangsung di Kantor DPP Demokrat Jakarta Jumat (7/10)
Dalam konferensi pers, AHY menyatakan Demokrat sangat menyambut hangat kedatangan Gubernur DKI Jakarta itu. Putra presiden Indonesia ke-6 itu mengatakan bahwa pertemuan merupakan lanjutan atas persahabatan yang telah berlangsung lama.
AHY mengatakan sudah dekat dengan Anies sejak ia masih aktif sebagai Perwira TNI. Setelah itu mereka sempat bersaing pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Namun, meski pernah berlaga AHY memastikan komunikasi keduanya tetap berjalan baik usai Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya mengatakan itulah indahnya persahabatan kami, tidak retak sedikitpun akibat sebuah kompetisi bahkan sebaliknya. Malah setelah pilgub kami justru semakin dekat," katanya.
Menurut AHY, pencalonan Anies sebagai capres bukanlah hal asing bagi Demokrat. Alasannya nama Anies pernah muncul sebagai capres dari Demokrat pada konvensi partai di 2014. Pencalonan Anies juga disebut mendapat sambutan hangat dari pengurus di berbagai tingkatan hingga kecamatan.
Pada pertemuan yang berlangsung satu jam itu, AHY didampingi oleh Sekjen Teuku Riefky, Bendahara Umum Renville Antonio, para Waketum, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Andi Mallarangeng, para Wasekjen, para Kepala Badan, dan para Kepala Departemen.
Masih di kesempatan yang sama, Anies mengatakan banyak berdiskusi dengan AHY mengenai berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. Berbagai isu yang dibahas dalam pertemuan sekitar satu jam itu akan menjadi bahan bagi Anies untuk menyiapkan visi dan misi.
Anies juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pengurus DPP Demokrat atas kedatangannya. Selanjutnya ia mengatakan akan melakukan silaturahmi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera.
"Sekarang kita berbicara juga dengan teman-teman di Demokrat, Insyaallah nanti percakapan juga meluas dengan PKS,” kata Anies.
Ihwal pencalonan Anies, sebelumnya Nasdem sudah membangun koalisi dengan PKS dan Demokrat. Alasannya saat ini, Nasdem baru mengantongi mengantongi 9,05 persen suara dengan perolehan kursi 10,26 persen. Bila merujuk Undang Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu capres capres harus diusung partai dengan 25 persen suara sah nasional, atau 20 persen kursi di DPR.
Untuk memperkuat posisi Nasdem telah membangun koalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Saat ini PKS mengantongi 8,21 persen suara dan Demokrat 7,77 persen suara.