Surya Paloh Pecat Zulfan Lindan dari Pengurus Nasdem, Ini Alasannya

Ade Rosman
13 Oktober 2022, 15:21
Surya Paloh pecat Zulfan Lindan
ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan sambutan saat peresmian kantor baru DPW NasDem di Banda Aceh, Senin (27/6/2022).

DPP partai Nasional Demokrat (Nasdem) secara resmi memberhentikan Zulfan Lindan dari jajaran pengurus partai. Pemberhentian itu diumumkan oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh melalui keterangan pers tertanggal Kamis (13/10). 

Dalam keterangannya, Surya Paloh mengatakan pemberhentian Zulfan didasarkan keinginan partai untuk tetap menjaga semangat sebagai partai gagasan. Nasdem tidak ingin situasi menjadi bagian dari kelompok yang turut menghadirkan kegaduhan politik dengan melontarkan pernyataan yang tidak perlu. 

"DPP partai NasDem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan,” ujar Paloh. 

Menurut Paloh, sebagai bentuk peringatan keras dari partai, Nasdem menonaktifkan Zulfan dari kepengurusan DPP partai NasDem. Selain itu, Nasdem juga melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris partai NasDem.

Paloh berharap, pemberhentian Zulfan dari pengurus partai bisa menjadi pelajaran serta peringatan bagi kader lain untuk lebih berhati-hati dalam beropini. Ia berdalih Partai Nasdem ingin menghadirkan perdebatan politik yang kaya substansi dan tidak semata debat kusir yang hanya menyentuh permukaan dari suatu masalah. 

"Sebab partai NasDem ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat," kata Surya Paloh.

Selama ini, Zulfan memang dikenal sebagai kader nasdem yang rajin memberi pernyataan politik. Ia pernah mengatakan bahwa KIB merupakan koalisi ecek-ecek. Selain itu, ia juga sempat mengomentari keputusan Jokowi untuk tidak menanggapi pendeklarasian Anies sebagai capres oleh NasDem, lantaran suasana masih berduka akibat tragedi Kanjuruhan.

Setelah itu, Zulfan juga mengeluarkan komentar bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan antitesis dari Jokowi.

"Partai NasDem ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan substansi bukan sekadar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan," tegas Paloh. 

Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...