Kronologi Tragedi Halloween Itaewon, Penyebab dan 7 Fakta Pentingnya

Ira Guslina Sufa
30 Oktober 2022, 17:40
Tragedi Halloween Itaewon
Yonhap News

Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10) malam menjadi hari yang kelam. Laporan terbaru yang dimuat Reuters menyebutkan jumlah korban meninggal di tragedi Halloween Itaewon itu sebanyak 153 orang.

Peristiwa tersebut terjadi setelah orang-orang yang didominasi kelompok muda berbondong ke distrik Itaewon Seoul untuk perayaan Halloween. Pesta ini menjadi yang pertama setelah tiga tahun pembatasan akibat pandemi.

 Sehari Sebelum Tragedi Halloween Itaewon

Reuters menulis dua puluh empat jam sebelum tragedi suasana di Itaewon sudah mulai padat. Eskalasi kerumunan meningkat jauh dari biasa. Petugas keamanan juga sudah menunjukkan adanya tanda peringatan bahwa perayaan itu menarik banyak orang dan bisa menjadi berbahaya. 

Pada Jumat malam, seorang saksi mata Reuters melihat kerumunan orang di daerah itu berjejalan di pameran jalanan Halloween. Mereka memadati stan untuk melukis wajah dan menjual permen dan kostum.

Malam Nahas Tragedi Halloween Itaewon

Berdasarkan laporan pejabat setempat, tidak ada satupun acara terorganisir yang menarik ribuan orang berbondong ke gang sempit di Itaewon. Namun postingan media sosial menunjukkan klub malam dan bar mengiklankan acara dan promosi Halloween. Juga ada acara kolaborasi di beberapa klub terpanas untuk pertunjukan khusus.

Hingga saat ini, pejabat berwenang masih menyelidiki apa yang mendorong kerumunan melonjak. Namun sejumlah saksi dan rekaman dari media sosial menunjukkan orang-orang berdesakan di jalan-jalan untuk beberapa blok di sekitar gang di mana banyak kematian terjadi.

Tepat sebelum pukul 10:20 malam kekacauan meletus. Polisi dilaporkan berjuang untuk mengendalikan massa. Pada saat kekacauan meletus, orang-orang berduyun ke satu gang yang sangat sempit dan miring. Gang itu dengan cepat menjadi penuh sesak sehingga tak menyisakan ruang gerak. 

Rekaman media sosial menunjukkan beberapa orang mencoba memanjat sisi bangunan untuk menghindari tekanan yang meningkat. Sementara yang lainnya berteriak, menangis dan mengutuk. 

“Ketika orang-orang di puncak gang yang curam terjatuh, itu membuat orang-orang di bawah mereka terguling,” ujar saksi mata seperti ditulis Reuters. 

Seorang mahasiswa dari Prancis yang tak mau menyebutkan nama demi menghindari trauma mengatakan bahwa ia tersangkut di antara kerumunan selama satu setengah jam. 

"Saya ingin pergi ke tempat yang aman tapi itu tidak mungkin," katanya kepada Reuters. "Saya hanya didorong oleh semua orang dan saya tidak bisa melakukan apa-apa."

Mahasiswa Prancis itu mengatakan dia keluar dengan rasa sakit di dada dan pergelangan kaki yang terluka, Meski begitu, ia lebih merasa kasihan melihat mereka yang terbunuh atau terluka lebih parah. 

Pengendalian Massa Tragedi Halloween Itaewon

Sebelum peristiwa, pejabat berwenang memperkirakan hingga 100 ribu orang akan bergabung dalam perayaan itu. Tetapi mereka menyatakan tidak perlu mengerahkan lebih banyak petugas ke daerah itu. Saksi mata mengatakan sulit untuk mendeteksi kehadiran polisi di antara kerumunan orang.

"Banyak orang berkumpul untuk Halloween setiap tahun tetapi ada begitu banyak tadi malam, jauh lebih banyak daripada sebelum Covid-19. Saya tidak dapat mengidentifikasi siapa yang polisi dan siapa yang bukan polisi di antara kerumunan itu," kata seorang wanita berusia 20-an yang tinggal di sekitar Itaewon. 

Seorang saksi mata lainnya mengatakan jumlah pengamanan di lokasi tidak cukup memadai. "Saya pikir tidak ada persiapan untuk ini, yang menyebabkan bencana ini."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...