Update Gempa Cianjur, 22.198 Rumah Rusak dan 58.362 Orang Mengungsi
Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang terjadi di Cianjur Jawa Barat pada Senin (21/11) telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan. Sebanyak 22.198 rumah mengalami kerusakan dan 58.362 orang terpaksa mengungsi.
Data terakhir yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebanyak 268 korban meninggal dunia. Dari jumlah itu baru 122 jenazah yang teridentifikasi. Sedangkan 151 orang masih dinyatakan hilang.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers yang dikutip Rabu (23/11).
Menurut Suharyanto para pengungsi telah mendapatkan fasilitas yang layak. Tenda besar telah didirikan oleh BNPB, pemerintah, TNI/Polri dan bantuan lembaga lainnya.
"Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani, lambat laun akan kami perbaiki," ujar Suharyanto lagi.
Ia juga berterima kasih atas banyaknya respon dan penggalangan bantuan gempa yang dilakukan masyarakat. Namun, Suharyanto berharap agar bantuan tetap di bawah koordinasi posko yang telah tersedia. Hal ini untuk lebih memudahkan distribusi dan pendataan.
Sedangkan untuk perawatan korban akibat gempa, saat ini terus dilakukan di dua rumah sakit yang ada di Cianjur. Perawatan mayoritas dilakukan di luar ruangan dengan menggunakan tenda-tenda sebagai rumah sakit darurat.
"RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang sudah beroperasi dan ditambah tenda lapangan termasuk tambahan tenaga kesehatan," ujar Suharyanto lagi.
Ia mengatakan untuk pasien yang harus mendapat perawatan lanjutan telah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Saat ini penanganan usai bencana telah dilakukan secara terkoordinir di bawah BNPB dengan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga.
Presiden Joko Widodo pun telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana. Jokowi juga menyerahkan santunan kepada para korban saat berada di lokasi.