Pengakuan Ferdy Sambo soal Perempuan Menangis di Rumah Bangka
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo buka suara menanggapi pernyataan Bharada Richard Eliezer dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu. Pada sidang Rabu (30/11) lalu, Bharada E mengatakan sempat melihat perempuan menangis dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.
Dalam penjelasannya, Ferdy Sambo membantah pernyataan Richard Eliezer yang melihat seorang wanita menangis keluar dari kediaman mantan Kadiv Propam Polri tersebut di Jalan Bangka, Jakarta, pada akhir Mei lalu. Menurut Ferdy Sambo, mantan bawahannya itu berbohong.
"Tidak benar itu keterangan dia, ngarang-ngarang," kata Sambo, saat jeda persidangan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Sambo memastikan tidak ada motif perselingkuhan dalam perkara yang menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tersebut. Ia menilai pernyataan Bharada E mengenai perempuan menangis justru tidak relevan.
"Jelasnya istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain apalagi perselingkuhan," ujar Ferdy Sambo.
Selain membantah, Ferdy Sambo justru mempertanyakan motif Bharada E menyampaikan penjelasan itu di sidang. Sambo menduga ada perintah seseorang yang mendorong mantan bawahannya menceritakan hal yang menurut Sambo tidak benar.
"Kalau dia yang menembak Yosua, jangan libatkan istri saya, jangan libatkan Ricky, Kuat. Saya siap bertanggung jawab atas semua yang saya lakukan," kata Sambo.
Sebelumnya, Richard mengaku sempat melihat perempuan menangis keluar dari kediaman Sambo di Jalan Bangka, beberapa bulan sebelum peristiwa pembunuhan Brigadir J.
"Kita gak tahu ada kejadian apa di dalam rumah itu. Mungkin satu atau dua jam kemudian, ada orang keluar dari rumah, saya bilang Fon (Alfons) ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya tidak kenal, nangis dia," kata Richard.
Bharada E mengatakan, setelah melihat ada perempuan menangis ia kemudian melihat perempuan itu mencari sopirnya. Richard kemudian memberikan bantuan dengan mencari dan memanggilkan sang sopir.
"Perempuan itu bilang mencari driver-nya dia, cari mobil di mana, saya lari ke samping saya panggil driver-nya, kemudian bawa mobil Pajero Hitam kalau gak salah. Baru driver-nya datang, parkir mobil, perempuan itu naik, baru pulang," kata RIchard.
Selain itu, Richard mengatakan sejak kejadian tersebut Ferdy Sambo terlihat lebih sering di rumah jalan Saguling.