Apa Kabar Koalisi Pendukung Anies Usai SBY Bertemu PKS di Cikeas?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri mengadakan pertemuan di kediaman SBY, Cikeas, Bogor pada Rabu (21/12) lalu. Usai pertemuan kedua partai bersepakat untuk melanjutkan komunikasi politik.
Di tengah komunikasi yang dibangun, hingga kini kedua partai tak kunjung mengumumkan sikap resmi mengenai dukungan terjadap calon presiden Anies Baswedan. Padahal, usai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasional Demokrat, baik Demokrat maupun PKS menyatakan akan memberikan dukungan. Bagaimana sebenarnya sikap PKS dan Demokrat terhadap pencapresan Anies?
Juru Bicara PKS Pipin Sopian menjelaskan pertemuan antara SBY dan Salim Segaf di Cikeas merupakan rangkaian dari upaya membangun komunikasi politik jelang pemilu dan pilpres 2024. Apalagi hubungan kedua partai sudah terbangun sejak pemilu 2004 lalu. Salah satu agenda yang dibahas adalah mengenai wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang tengah bergulir di DPR.
“Kami sepakat tidak boleh lagi ada isu perpanjangan pemerintahan di legislatif. Jadi kami harus betul-betul concern dengan agenda reformasi kami dengan membatasi kekuasaan itu cukup. Rakyat harus diberi kesempatan untuk memilih capresnya sesuai dengan konstitusi,” ujar Pipin Jumat (23/12) lalu.
Dalam pertemuan santai sambil menyantap hidangan nasi goreng itu, Pipin mengatakan kedua tokoh partai juga bersepakat mengenai tiga kriteria calon presiden yang akan diusung. Pertama, presiden calon presiden itu harus yang dicintai rakyat, berpotensi menang, mereka disukai oleh rakyat. Menurut Pipin, kriteria kedua adalah berjiwa nasionalis-religius sehingga bisa menjadi simbol perubahan bangsa.
“Itulah kami berdiskusi berdialog dengan Pak SBY, salah satunya adalah itu,” ujar Pipin.
Pipin mengatakan meski pertemuan para tokoh tak dihadiri oleh Keta Umum Nasdem, Surya Paloh, hubungan baik dengan partai Nasdem tetap terjaga. Rencananya koalisi Demokrat - PKS - dan Nasdem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan akan mendeklarasikan dukungan untuk capres.
“Kami ikhtiarkan mudah-mudahan awal tahun ini, mudah-mudahan ada tahun baru ada capres baru yang kira-kira bisa dideklarasikan oleh PKS sebagaimana tiga kriteria itu,” ujar Pipin.
Meski begitu ia tak menyebut dengan pasti bahwa dukungan capres akan diarahkan pada Anies Baswedan.
“Itu [nama capres], sudah ada di kantung presiden dan ketua majelis syuro PKS. Jadi saya kira ini tinggal tunggu momentum aja kapan akan dideklarasikan,” ujar Pipin lagi.
Lebih jauh mengenai safari politik yang saat ini tengah dilakukan Anies, menurut Pipin merupakan hal yang biasa. Meski PKS belum secara resmi memberikan dukungan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, PKS kata Pipin merupakan bagian dari komunikasi politik. Meski saat ini Anies belum membawa bendera PKS, ia yakin pada saat dideklarasikan nanti koalisi perubahan bisa bergerak bersama.
“Ya tentu, misalnya nanti kami sudah ada keputusan final ketiga partai ini duduk bareng, akan deklarasi bareng-bareng.”
Sebelum deklarasi dukungan, partai koalisi kata Pipin mematangkan konsep kepemimpinan yang akan diusung selama lima tahun kepemimpinan. Koalisi ingin menegakkan demokrasi yang lebih baik dan mengayomi untuk masyarakat. Selain itu partai juga merampungkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.
Hingga saat ini menurut Pipin ketiga partai masih berdiskusi mengenai sosok cawapres yang akan mendampingi Anies. Sedangkan deklarasi Anies Baswedan untuk presiden telah diumumkan Partai Nasdem pada awal Oktober 2022 lalu.