Singapore Airlines Tambah Penerbangan Langsung ke Cina

Ira Guslina Sufa
27 Desember 2022, 15:19
Penerbangan
Dok. Singapore Airlines
Singapore Airlines menghentikan sementara penerbangan ke sejumlah rute di Indonesia hingga Mei 2020.

Maskapai Singapura, Singapore Airlines (SIA) menambah jadwal penerbangan langsung ke Beijing mulai Jumat (30/12) mendatang. Penambahan jadwal ini menjadi langkah maju setelah ditutupnya penerbangan langsung Singapura-Beijing pada 20 Maret 2020 akibat merebaknya virus Corona-19. 

Sebelumnya penerbangan ke Beijing sudah mulai dibuka sejak 27 September 2022 dengan durasi satu kali dalam dua minggu. Namun, mulai 30 Desember mendatang penerbangan akan ditambah menjadi dua kali sepekan yaitu pada Selasa dan Jumat. 

Dilansir dari The Straits Times, pada hari Senin menunjukkan bahwa tiket ekonomi dari Singapura ke Beijing pada Jumat ini dengan penerbangan kembali Selasa depan berharga $4.053. Sedangkan tiket pulang pergi yang berangkat ke Beijing Jumat ini dan kembali ke Singapura pada 10 Januari berharga $2.789.

Sebuah cek menunjukkan bahwa penerbangan pulang pergi yang berangkat ke Shanghai Sabtu ini dan kembali ke Singapura pada minggu kedua bulan Januari menelan biaya hingga $5.791.

Seorang juru bicara SIA mengatakan pihaknya juga memiliki penerbangan ke dan dari Chongqing, Shenzhen, Chengdu dan Xiamen. Namun, penerbangan dari beberapa kota di Cina ini belum melanjutkan layanan penerbangan ke dan dari Guangzhou.

“Kami akan terus memantau permintaan perjalanan dan bekerja sama dengan otoritas lokal untuk secara bertahap melanjutkan layanan penerbangan penumpang antara Singapura dan Cina daratan jika memungkinkan,” ujar salah seorang pejabat seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (27/12). 

Menurut sumber itu, Cina adalah pasar yang penting bagi SIA Group. Maskapai akan siap membuka lebih banyak rute penerbangan saat pemerintah Cina semakin membuka diri untuk   perjalanan udara internasional. 

Pada Desember, Cina menghapus kebijakan Zero Covid-19, termasuk menghapus aturan lockdown, karantina dan pembatasan perjalanan. Hal ini menyebabkan lonjakan tajam kasus di seluruh Cina. Ditambah meluasnya varian Omicron yang sangat mudah menular. 

Pada Minggu (25/12) Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) mengumumkan tidak akan lagi merilis data harian Covid-19. Penghentian NHC dalam melaporkan jumlah infeksi dan kematian harian terjadi ketika kekhawatiran tumbuh seputar kurangnya informasi penting tentang perjuangan Cina melawan Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...