Huawei Cetak Laba Bersih Rp 80,27 Triliun, Fokus Kembangkan Riset

Ira Guslina Sufa
2 April 2023, 20:38
Huawei
Katadata
Rotating Chairman Huawei, Eric Xu berbicara pada kesempatan konferensi pers

Perusahaan raksasa teknologi yang berbasis di China, Huawei, mengumumkan kinerja positif sepanjang 2022. Berdasarkan laporan tahunan 2022 yang baru dirilis, Huawei mencatatkan pendapatan senilai 642,3 miliar yuan atau setara Rp 1.449 triliun dengan kurs akhir tahun Rp 2.255. Sedangkan laba bersih senilai  35,6 miliar yuan atau setara Rp 80,27 triliun. 

Bila dibanding laporan tahunan 2021 pendapatan yang dibukukan Huawei mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 636,8 miliar yuan atau Rp 1.435 triliun. Sebaliknya laba yang berhasil dihimpun mengalami penurunan dibanding capaian 2021 mencapai 113,7 miliar yuan atau Rp 254 triliun. 

Rotating Chairman Huawei, Eric Xu mengatakan kinerja perusahaan sepanjang 2022 merupakan capaian di tengah berbagai tekanan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun. Perusahaan berkomitmen untuk terus menjaga pendapatan untuk memastikan kelangsungan usaha dan pengembangan di masa depan. 

“"Pada t2022, faktor eksternal yang menantang dan faktor non-pasar terus mempengaruhi operasi Huawei,” ujar Eric Xu dalam rilis laporan kinerja tahunan Huawei, Minggu (2/4). 

Secara keseluruhan pendapatan Huawei sepanjang 2022 ditopang oleh tiga lini utama yaitu bisnis operator, perusahaan dan konsumen. Bisnis operator menyumbang 284 miliar yen atau setara Rp 640,4 triliun, diikuti pendapatan perusahaan senilai 132,2 miliar yen atau setara Rp 298,11 triliun. Adapun lini konsumen menyumbang pendapatan 214,5 miliar yen atau setara Rp 483,6 trilliun. 

Lebih jauh, CEO Huawei Sabrina Meng mengatakan sepanjang 2022 perusahaan terus memperkuat investasi dalam riset dengan menghabiskan anggaran 161,5 miliar yuan atau Rp 364 triliun. Nilai ini setara dengan 25,1% dari total pengeluaran R&D selama 10 tahun terakhir. Dia mengatakan nilai investasi untuk riset pada 2022 menjadi yang tertinggi dalam sejarah. 

"Posisi keuangan kami tetap kokoh, dengan ketahanan dan fleksibilitas yang kuat,” ujar Sabrina. 

Secara keseluruhan, Sabrina mengatakan pada akhir 2022, rasio kewajiban Huawei mencapai 58,9% dengan saldo kas senilai 176,3 miliar yen atau setara Rp 397 triliun. Adapun sebagian besar dari saldo total terdiri dari aset lancar seperti uang tunai, investasi jangka pendek, dan aset operasi. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...