Adu Efisien Mobil Listrik VS Konvensional
Meski relatif lebih mahal dari konvensional, mobil listrik lebih efisien dan rendah emisi. Dari segi harga, mobil listrik (BEV) dibanderol Rp 674 juta hingga Rp 2,9 miliar. Sementara harga mobil konvensional lebih murah, yakni Rp 141 juta hingga Rp 1,2 miliar.
Adapun biaya pengisian daya untuk mobil listrik lebih murah dibanding biaya pengisian bahan bakar minyak. Biaya pengisian daya mobil listrik sebesar Rp. 1.700-1.800 per 1,3 kWh, sedangkan biaya pengisian bensin mobil konvensional berkisar Rp 7.000-8.000 per liter.
Dengan biaya tersebut, mobil listrik hanya mengeluarkan Rp 200 ribu untuk perjalanan dari Jakarta ke Denpasar. Sementara mobil mobil konvensional membutuhkan biaya Rp 1,2 juta untuk rute yang sama.
Selain lebih efisien, mobil listrik juga rendah emisi. Emisi karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan mobil listrik sebesar 0-5 g/km, sedangkan mobil konvensional mengeluarkan 125 g/km emisi CO2. Mobil listrik memiliki beragam jenis, yakni Hibrida Electric Vehicle (HEV), Plug in Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Mobil listrik HEV merupakan kombinasi bahan bakar minyak (BBM) dan baterai yang hanya diisi dari putaran mesin, sementara PHEV merupakan kombinasi dari BBM dan baterai yang dapat diisi ulang di luar sistem mesin. Sedangkan BEV merupakan mobil dengan tenaga listrik sepenuhnya dari baterai dan FCEV merupakan mobil yang menghasilkan listrik sendiri untuk menjalankan kendaraan.
Data emisi pada infografik ini telah diperbaharui pada 11 Juni 2021.