Transaksi Naik, Tokopedia Andalkan Tiga Strategi Sasar Pasar Luar Jawa
Perusahaan e-commerce Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi yang signifikan di luar Jawa. Ke depan, Tokopedia memutuskan untuk mengandalkan setidaknya tiga strategi guna menyasar pasar Luar Jawa tersebut.
Berdasarkan data internal, nilai penjualan Tokopedia di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat 144,6% selama pandemi Covid-19. Kemudian, Sulawesi Tengah meningkat 73,4%, lalu Sulawesi Selatan meningkat 73,3%.
"Hampir semua provinsi mengalami kenaikan penjualan, tapi NTB, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan mencatatkan peningkatan penjualan paling besar," kata AVP of Product Tokopedia, Puput Hidayat dalam konferensi pers virtual pada Kamis (16/9).
Selain dari sisi penjualan, jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru yang bergabung ke Tokopedia dari luar Pulau Jawa juga paling banyak. Provinsi Bali mencatatkan peningkatan jumlah UMKM baru sebanyak 66,2% selama pandemi Covid-19.
Menurutnya, mengacu data tersebut, pasar luar Jawa memang potensial. "Maka kami pun meningkatkan inisiatif. Kami ingin bangun jembatan di luar Pulau Jawa, menghubungkan pembeli dan penjual," ujarnya.
Tokopedia juga mengandalkan tiga strategi guna meningkatkan jumlah transaksi dan pertumbuhan UMKM di luarJawa. Pertama, menyiapkan fasilitas logistik. Menurut Puput, Tokopedia mempunyai 13 mitra logistik yang memfasilitasi pengiriman barang dari penjual ke pembali. "Ini agar UMKM bisa mengirimkan produknya ke pembeli dengan cepat," kata Puput.
Kedua, Tokopedia mendorong transaksi melalui promosi. E-commerce bernuansa hijau ini membuat inisiatif Hyperlocal sejak pertengahan tahun lalu. Melalui inisiatif itu, unicorn mengadakan kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal setiap tanggal 25 hingga akhir bulan.
Ada juga dorongan pemasaran melalui fitur iklan. "Bantu jangkauan lebih banyak pasar ke UMKM. Ada fasilitas promo seperti bebas ongkir, dekorasi toko, atau fasilitas balas chat," katanya.
Ketiga, perusahaan juga gencar memberikan pelatihan kepada UMKM, termasuk di luar Pulau Jawa. Tokopedia menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Program pelatihan digital ini menyasar pengusaha lokal, khususnya UMKM.
Kemudian, program pelatihan Sekolah Kilat Seller alias SKS. "Ini merupakan platform edukasi bagi UMKM yang baru gabung. Sudah berjalan di Medan, Makassar dan lainnya," kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.
Diketahui, Tokopedia telah menggaet 3,2 UMKM baru yang masuk ke ekosistemnya selama pandemi Covid-19. Total, Tokopedia hingga saat ini telah menggaet 11 juta UMKM. Sebanyak 94% UMKM yang bergabung merupakan kategori ultra-mikro.