Viral Data Paspor WNI Bocor, Ini Daftar Kasus Peretasan oleh Bjorka
.Peretas atau hacker Bjorka kembali beraksi dengan meretas data Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Sebanyak 34,9 juta data pemilik paspor diduga bocor dan diperjualbelikan secara daring di situs bjork.ai senilai US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta. Apa saja daftar kasus kebocoran data di Indonesia yang diduga ulah Bjorka?
Konsultan Keamanan Siber Teguh Aprianto mengunggah cuitan di akun Twitter-nya @secgron terkait kebocoran data para pemilik paspor.
"Buat yang sudah punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru saja dibocorkan dan diperjualbelikan. Data yang dipastikan bocor di antaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin dan lain-lain. Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?" ujar Teguh, Rabu (6/7).
Pria yang menjabat sebagai Founder Ethical Hacker Indonesia itu menjelaskan pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data di portal tersebut.
"Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid, waktu berlakunya dari 2009-2020," tulisnya.
Selain mencuit, Teguh juga mengunggah tangkapan layar yang diduga berisi data hasil peretasan oleh Bjorka di situsnya. Berdasarkan gambar yang diunggah Teguh, Bjorka diduga meretas data tersebut pada bulan ini. Kapasitas data yang diretas seluruhnya mencapai 4 gigabytes.
Sebelumnya, Bjorka pernah diduga meretas data milik pemerintah. Berikut daftar kasus peretasan yang diduga ulah Bjorka:
- Dugaan peretasan sebanyak 3,2 miliar data pengguna PeduliLindungi.
- Dugaan peretasan sebanyak 44,2 juta data pengguna MyPertamina. Ukuran data diklaim mencapai 30 GB yang terdiri dari keterangan berupa nama, email, NIK, NPWP, nomor telepon, dan pengeluaran pengguna. Data yang diperoleh pada November 2022 ini dijual seharga US$ 25 ribu atau Rp 392 juta.
- Dugaan peretasan 1,3 miliar data registasi SIM Card milik Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo. Data sebesar 87 GB ini berisi NIK, nomor ponsel, operator telekomunikasi, dan tanggal registasi. Data dilego senilai US$ 500 ribu atau Rp 745 juta.
- Dugaan peretasan 105 juta data masyarakat yang terkait pemilihan umum. Data berupa NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, hingga umur.
Dugaan peretasan data 26 juta riwayat penelusuran pelanggan IndiHome. Data meliputi kata kunci, email, nama, jenis kelamin, dan NIK. Namun dugaan ini dibantah oleh SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza.
Dugaan peretasan data pribadi beberapa pejabat, di antaranya: Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN Hinsa Siburian, mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Puan Maharani.
Sosok di balik Bjorka belum kunjung terungkap meski Presiden Joko Widodo sudah membentuk tim darurat. Tim tersebut diumumkan Jokowi pada September 2022.