Hacker kini lebih memilih mencuri data korban ketimbang meretas ponsel atau laptop. Salah satu alasannya, perusahaan enggan membayar data yang diretas.
Kelompok peretas ‘Stormous’ mengeklaim telah mengakses data sensitif milik PT KAI. Data yang meliputi informasi karyawan dan detail pelanggan tersebut akan dibocorkan jika tidak membayar tebusan.
Kelompok peretas mengklaim telah mengakses data sensitif PT Kereta Api Indonesia atau KAI. Bagaimana dengan data konsumen pada sistem face recognition di stasiun?
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menilai adanya informasi mengenai kebocoran 204 juta data pemilih di KPU tidak akan berdampak signifikan terhadap hasil akhir Pemilu.