Sebanyak tiga miliar data masyarakat dan Pemerintah Indonesia bocor dan beredar di internet, menurut laporan Peris.ai. Berikut cara mengecek data bocor dan dijual di dark web.
Indonesia menempati urutan ke-13 di dunia sebagai negara paling banyak mengalami insiden data bocor. Ini belum menghitung Pusat Data Nasional Sementara dengan data 282 kementerian, yang bocor.
Data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Indonesia Automatic Finger Identification System (INAFIS) Polri diduga bocor, sehingga diperdagangkan di situs gelap atau dark web.
Media asing menyoroti Pusat Data Nasional Sementara diserang oleh hacker menggunakan Brain Cipher Ransomware dan seringnya sistem di Indonesia mengalami kebocoran data.
Hacker kini lebih memilih mencuri data korban ketimbang meretas ponsel atau laptop. Salah satu alasannya, perusahaan enggan membayar data yang diretas.