Data 34 Juta Pemilik Paspor Bocor, Segera Ubah Kata Sandi Akun Penting
Data 34 juta pemilik paspor Indonesia diduga bocor dan dijual ke publik, sehingga memungkinkan penjahat siber menggunakan data tersebut untuk melakukan penipuan demi kepentingan pribadi. Lalu, bagaimana cara mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi?
Data paspor yang diduga bocor berisi informasi nama lengkap, nomor paspor, tanggal kadaluarsa paspor, tanggal lahir, dan data rahasia lainnya.
Adrian Hia, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik, mengatakan informasi yang bocor di tangan penjahat siber memungkinkan mereka untuk meniru atau menyebarkan penipuan rekayasa sosial setiap saat.
Dengan data yang terbuka, peretas dapat menghubungi pemilik paspor atau mengeksploitasi data, baik via daring atau luring. Maka itu, masyaraakt diimbau untuk mengubah semua kata sandi akun penting yang berpotensi terpengaruh kebocoran data tersebut.
"Peretas juga dapat mengirimi puluhan pesan pesan, menandai tempat tinggal, melakukan transaksi keuangan yang melanggar hukum dengan berpura-pura menjadi Anda atau menyimpan data pribadi Anda untuk menjualnya demi keuntungan finansial lebih lanjut," ujar Adrian dalam keterangan pers, Jumat (7/7).
Menurut dia, para kriminal siber bahkan dapat menjual data tersebut di situs gelap atau dark web. "Peneliti kami menemukan bahwa penjahat siber dapat menjual paspor yang dipindai dari US$6 hingga US$15 di platform gelap," kata Adrian.
Risiko pelanggaran data biasanya berlanjut untuk jangka panjang. Data terbuka yang digunakan oleh kriminal siber ini dapat mengubah jalan hidup siapa pun. Bahaya ini tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan atau bisnis, bahkan masyarakat pun dapat merasakan dampak buruknya.
Sementara kejadian tersebut masih dalam penyelidikan, masyarakat Indonesia dapat mengantisipasi dengan melakukan hal-hal berikut:
- Segera setelah menyadari bahwa data Anda mungkin disusupi, beri tahu orang-orang terdekat tentang situasi terkini. Dengan demikian, mereka dapat menghindari kemungkinan penipuan menggunakan identitas Anda, dan membantu untuk melapor ke pihak berwenang.
- Informasikan bank Anda atau otoritas penerbit untuk membatalkan dan mengganti barang yang telah hilang atau dicuri, seperti kartu debit/kredit, SIM, kartu Jaminan sosial, atau paspor, dan lainnya.
- Melaporkan kepada pihak berwenang atau otoritas hukum di negara Anda.
- Jika identitas yang dicuri digunakan pada platform media sosial, laporkan ke organisasi platform agar mereka dapat menindaklanjutinya.
- Ubah semua kata sandi akun yang terpengaruh.
Kaspersky merupakan perusahaan global keamanan siber yang berdiri sejak tahun 1997.