Erick Thohir Imbau IFG Tiru Strategi Ping An, Asuransi asal Tiongkok

Image title
28 April 2021, 15:53
Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau holding BUMN asuransi Indonesia Financial Group (IFG) agar dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An Insurance, perusahaan asuransi asal Tiongkok.
Arief Kamaludin (Katadata)
Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengimbau holding BUMN asuransi Indonesia Financial Group (IFG) agar dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An Insurance, perusahaan raksasa asuransi asal Tiongkok yang masuk dalam jajaran Fortune Global 500. 

Menurut Erick, pembentukan IFG merupakan salah satu upaya transformasi BUMN yang menyeluruh dan berlandaskan akhlak, terutama mengedepankan kompetensi, bersifat amanah dan adaptif. Holding ini merupakan bentuk pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa keuangan.

Advertisement

"Transformasi asuransi yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman serta berdaya saing global. Seperti Ping An Insurance, perusahaan asuransi Asia yang masuk dalam jajaran atas Fortune Global 500," ujar Erick dalam IFG Progress Launching, Rabu (28/4).

Dia menggambarkan, Ping An Insurance bisa mencapai kesuksesan berkat tata kelola perusahaan yang profesional, inovasi produk keuangan, dan penggunaan teknologi yang mumpuni. Tidak hanya bisa mendapat kepercayaan konsumen, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi digital yang semakin berkembang, serta perubahan perilaku konsumen.

"Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia bisa bertransformasi, kemudian menjadi pilar kekuatan ekonomi yang tidak hanya memberi yang terbaik pada pelanggan, tetapi juga nilai bagi pemegang saham dan masyarakat," kata Erick.

Menurut Erick, transformasi tidak hanya perlu dilakukan dalam pengelolaan korporasi, tetapi juga dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Untuk itu, dia menyambut kehadiran IFG Progress, lembaga riset yang melahirkan ide dan data untuk menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi dalam memajukan industri jasa keuangan.  

"Industri jasa keuangan memerlukan pemikiran yang progresif, sinergi yang erat, dan tata kelola yang baik. Semoga kita bisa menghadapi berbagai tantangan, memaksimalkan semua potensi, dan mencapai kemajuan yang dicita-citakan oleh Indonesia," katanya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement