Suntikan Modal Investor di Balik Lonjakan Harga Saham Wintermar 24,5%
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) berencana menerbitkan saham baru dengan persentasi 9,58% dari modal perusahaan. Aksi penambahan modal ini dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement).
Pengumuman aksi korporasi itu membuat harga saham Wintermar melesat signifikan hingga 24,54% ke level Rp 137 pada perdagangan Rabu (14/7) hari ini.
Namun, menjelang penutupan perdagangan, penguatan harga saham Wintermar mulai terbatas. Saham emiten berkode WINS ini naik tercatat 11,82% menjadi Rp 123 per saham. Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 95,11 juta unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,04 miliar.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, Wintermar akan menerbitkan 415 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Wintermar berencana mengalokasikan 400 juta saham baru kepada investor tertentu. "Sementara sisanya sebanyak 15 juta saham yang diterbitkan, masuk ke dalam program kepemilikan saham manajemen dan karyawan," ujar Manajemen Wintermar dalam prospektus yang terbit, Rabu (14/7).
Perusahaan juga masih memiliki 18 juta saham private placement yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Mei 2019, dan berlaku sampai 20 Mei 2024.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil penerbitan saham baruuntuk mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha. Di antaranya, memperbaiki struktur permodalan, menambah modal kerja, dan meningkatkan dana kas.
Selain itu, dana akan dialokasikan untuk modal kerja. Hal itu akan memberi fleksibilitas bagi perseroan untuk memperoleh sumber pendanaan dan membiayai rencana perkembangan di masa mendatang.
Dengan asumsi seluruh saham baru dapat diterbitkan, maka pemegang saham perseroan akan terkena dilusi persentase kepemilikan maksimal 8,74%.
Berdasarkan tabel yang dilampirkan perusahaan, pemegang saham pengendali yaitu PT Wintermarjaya Lestari yang memiliki 34,26% saham sebelum private placement, persentasenya turun menjadi 31,27% setelah penambahan modal.
Porsi kepemilikan Direktur Utama Wintermar Sugiman Layanto yang semula 7,2% saham akan berkurang menjadi 6,57%. Kepemilikan Komisaris Wintermar Johnson W Sutjipto yang semula 6,8% akan berkurang menjadi 6,21%.
Sementara itu, porsi kepemilikan masyarakat yang sebelumnya 44,77% akan turun menjadi 40,85% setelah aksi korporasi berlangsung. Investor strategis akan masuk dan memegang 8,42% saham Wintermar, sementara manajemen dan karyawan masuk dengan total kepemilikan 0,31% saham perusahaan.
Namun, manajemen Wintermar enggan mengumumkan calon pemodal yang akan mengambil bagian atas private placement tersebut. Pelaksanaan rencana ini memiliki tenggat waktu 2 tahun setelah perusahaan mengantongi izin dari pemegang saham dalam RUPS yang berlangsung 19 Agustus mendatang.
Dampak Private Placement
Manajemen Wintermar menyampaikan aksi private placement akan berdampak pada sejumlah hal. Salah satunya, perseroan memperoleh modal kerja untuk membiayai rencana pengembangan kegiatan usaha.
Lalu, perseroan akan dapat memanfaatkan peluang yang tiba-tiba untuk berinvestasi pada proyek atau aset, tanpa harus bergantung pada pinjaman yang membutuhkan waktu untuk memprosesnya.
Penerbitan private placement memungkinkan Wintermar untuk menerbitkan hanya apa yang dibutuhkan setiap saat, selama periode 2 tahun. Jumlah saham Perseroan akan bertambah sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan.