Bayar Utang Anak Usaha, Tower Bersama (TBIG) Rilis Obligasi Rp 1,2 T

Image title
12 Agustus 2021, 18:51
Tower Bersama, TBIG, Obligasi
ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Petugas melakukan pemeliharaan berkala menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), di Pantai Cermin, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (2/10/2019).

Perusahaan menara telekomunikasi milik Saratoga Group, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 1,2 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan target dana sebesar Rp 15 triliun.

Berdasarkan prospektus perusahaan, obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Tingkat bunganya tetap sebesar 4,25% per tahun dan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.

Advertisement

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, di mana bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 19 November 2021. Sedangkan bunga terakhir sekaligus dengan pelunasan obligasi dibayarkan pada 29 Agustus 2022.

Masa penawaran umum obligasi ini diselenggarakan pada periode 12-13 Agustus, sementara penjatahan dijadwalkan pada 16 Agustus. Selanjutnya, tanggal pengembalian uang pemesanan pada 19 Agustus yang dilanjutkan oleh distribusi obligasi secara elektronik. Pencatatan di bursa berlangsung pada 20 Agustus.

"Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, seluruhnya akan dipinjamkan kepada anak perusahaannya, PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP)," demikian tertulis dalam prospektus perusahaan dikutip Kamis (12/8).

Pinjaman akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban keuangan terkait dengan fasilitas pinjaman bergulir (revolving) dalam fasilitas senilai US$ 375 juta yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd. sebagai Agen.

Fasilitas pinjaman revolving itu dikenakan margin bunga sebesar 1,85% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur dalam negeri dan 1,75% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur luar negeri, dan akan jatuh tempo pada Januari 2025.

Fasilitas ini digunakan oleh anak perusahaan untuk melunasi sebagian Fasilitas A dalam perjanjian senilai US$ 1 miliar. Fasilitas itu merupakan salah satu fasilitas yang digunakan oleh perusahaan anak untuk membiayai kembali pinjaman-pinjaman yang telah ada.

Awalnya, pinjaman digunakan oleh perusahaan anak untuk membiayai belanja modal untuk sewa lahan jangka panjang, pembelian material, dan pembayaran jasa kontraktor sehubungan dengan penambahan menara telekomunikasi.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement