Punya Lahan 500 Hektare, BSD Agresif Ekspansi di Sekitar Ibu Kota Baru
PT Bumi Serpong Damai Tbk agresif mengembangkan proyek ibu kota baru yang diusung pemerintah. Entitas bisnis properti Grup Sinarmas itu mengaku sudah punya lahan seluas 500 hektare di sejumlah wilayah di sekitar Kalimantan Timur untuk dikembangkan.
Direktur Utama BSD FX Ridwan Darmali mengatakan sudah menjalin komunikasi dengan kementerian-kementerian terkait pengembangan yang diperlukan dalam rencana tersebut. "Sejauh ini masih berupa pembicaraan dari target pemerintah yang sebetulnya," katanya dalam sesi paparan publik, Selasa (7/9).
Ridwan mengatakan, persiapan BSD saat ini dengan melakukan pengembangan di kota sekitar ibu kota baru, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Pengembangan yang dilakukan fokus pada bangunan hunian karena lokasinya cocok untuk tempat tinggal.
"Sekarang masih persiapan dan perencanaan, dalam satu atau dua tahun sudah mulai bisa launching," kata Ridwan.
Direktur BSD Hermawan Wijaya mengatakan BSD sudah punya proyek di Balikpapan sejak 1985. Dengan demikian, Hermawan yakin pengembangan proyek di kota tersebut sudah tidak asing lagi.
Sementara itu, BSD memang baru masuk ke Kota Samarinda dengan melakukan strategi pra-penjajakan. Emiten berkode saham BSDE ini membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan pengusaha lokal yang memiliki lahan di Samarinda.
"Total lahan pengembangan kami untuk Kota Balikpapan dan Samarinda itu sendiri, secara total keseluruhan sebenarnya memiliki sekitar 500 hektare dari yang sudah ter-develop maupun belum," kata Hermawan.
Ridwan menyampaikan BSD diuntungkan karena lokasi ibu kota baru berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi pengembangan BSD sekarang, yaitu Grand City Balikpapan. Keuntungan lain, jalan tol Balikpapan- Samarindah sudah tersambung langsung. Dengan demikian, infrastruktur ini menjadi penting karena nantinya akan tersambung juga dengan ibu kota baru.
Menurut dia, pengembangan proyek di sekitar ibu kota baru menjadi salah satu peluang karena BSD sudah memiliki keunggulan. "Kami bukan pemain baru, kami sudah tau lokasinya, sudah tahu pangsa pasarnya yang ada di Balikpapan terutama, dan brand kami sudah diketahui oleh masyarakat Balikpapan," ujar Hermawan.
BSD membukukan laba bersih mencapai Rp 680 miliar sepanjang semester I-2021. Posisi laba bersih tersebut mampu membalik kondisi rugi bersih Rp 192,68 miliar pada periode sama tahun lalu yang dialami oleh perusahaan properti milik Grup Sinarmas.
Salah satu faktor yang membuat BSD mampu membalikan kondisi ruginya adalah pendapatan usahanya yang mencapai Rp 3,25 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh hingga 39,24% dibandingkan semester I-2020 Rp 2,33 triliun.
Pendapatan tersebut bisa meningkat signifikan karena penjualan atas tanah dan bangunan mencapai Rp 2,57 triliun, yang merupakan penyokong utama pendapatan usaha. Nilainya, mampu tumbuh 47,22% dibanding Rp 1,74 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan perusahaan dari bisnis sewa mengalami penurunan 12,47% menjadi Rp 365,32 miliar dari sebelumnya Rp 417,36 miliar. Pendapatan lain yang anjlok dari bisnis hotel yang turun 61,22% menjadi Rp 4,66 miliar dari Rp 12,01 miliar.
BSD mencatatkan total aset senilai Rp 59,06 triliun per Juni 2021. Terdiri dari aset lancar Rp 26,99 triliun dan sisanya Rp 32,07 triliun merupakan aset tidak lancar. Liabilitas mencapai Rp 24,01 triliun, terdiri dari jangka pendek Rp 8,95 triliun dan jangka panjang Rp 15,06 triliun.