Bertemu Menteri Ekonomi Brasil, Sri Mulyani: Waspadai Dampak Inflasi

Abdul Azis Said
1 November 2021, 20:09
Sri Mulyani
Youtube/Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyarankan negara-negara berkembang, termasuk Brasil, untuk mewaspadai normalisasi kebijakan sejumlah negara maju dan tekanan inflasi. Sri Mulyani mengatakannya saat pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Brasil HE Paulo Guede pada hari terakhir pertemuan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10). 

"Saya mengingatkan pentingnya mewaspadai normalisasi kebijakan negara-negara maju dan inflasi yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian negara berkembang," tulis Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagramnya @smindrawati, Senin (1/11).

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani juga membahas kekhawatiran terhadap gangguan rantai pasok dan kenaikan harga energi yang mendorong inflasi kini turut membayangi perekonomian negara berkembang.

Secara umum, mantan Managing Director Grup Bank Dunia itu membahas beberapa topik, mulai dari dinamika ekonomi global hingga dukungan untuk Presidensi G20 Indonesia.

Seperti diketahui, tekanan inflasi memaksa banyak negara bersiap memulai exit policy alias mengakhiri kebijakan longgar. Langkah ini banyak diambil oleh otoritas moneter sejumlah negara maju. Rencana tapering off alias pengetatan stimulus bank sentral AS, The Federal Reserve yang paling banyak diantisipasi dunia.

Rencana tapering off The Fed berpotensi mendorong aliran modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia dan Brasil. Apalagi kemungkinan exit policy The Fed akan berdekatan dengan langkah serupa bank sentral negara lain.

Bank sentral Inggris belum lama ini juga mengumumkan akan adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Bank sentral Kanada juga berencana memulai exit policy paling cepat kuartal kedua tahun depan.

Sementara itu, Brasil sudah lebih dulu mengakhiri kebijakan moneter longgar dengan menaikkan suku bunga acuan enam kali sepanjang tahun ini. Bank sentral Brasil pekan lalu menaikkan suku bunga sebanyak 150 bps menjadi 7,75%, ini merupakan level tertingginya dalam 20 tahun terakhir. Brasil terpaksa menaikkan bunga acuan di tengah inflasi yang terus memanas.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...