Akuisisi 34% Saham, Boy Thohir Resmi Jadi Pengendali Grup Trimegah
Pengusaha tambang batu bara Garibaldi Thohir resmi mengakuisisi 34,64% atau 2,46 miliar saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dari pemegang saham pengendalinya, Advance Wealth Finance Ltd (AWF). AWF diketahui merupakan perusahaan milik konglomerat Patrick Walujo yang menaungi Grup Northstar.
Menariknya, jumlah saham yang diakuisisi sebesar 34,46% berbeda dengan porsi yang diumumkan saat negosiasi Oktober lalu, yaitu mencapai 49,23%.
Aksi akuisisi ini disahkan melalui perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) atas saham Trimegah yang ditandatangani kedua pihak pada 22 Desember 2021. Kini, Kakak kandung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ini menjadi pemegang saham pengendali perusahaan.
"Apabila (perjanjian) diselesaikan, maka akan mengakibatkan perubahan pengendalian pada perusahaan," ujar Direktur Utama Trimegah Securities Stephanus Turangan dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12).
Dalam pengumuman perusahaan disebutkan, penyelesaian rencana pengambilalihan akan tunduk pada pemenuhan syarat dan kondisi dalam perjanjian jual beli bersyarat. Syarat yang dimaksud ialah, hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) sebagai pengendali perusahaan telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apabila rencana ini telah selesai dilaksanakan, calon pengendali baru akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai ketentuan Peraturan OJK No.9/POJK.04/2018.
Katadata berupaya meminta penjelasan terkait perubahan porsi saham yang diakuisisi. Namun, sampai berita ini dipublikasikan, Garibaldi Thohir belum memberi penjelasan.
Pada awal Oktober lalu, Trimegah mengumumkan AWF dan Garibaldi Thohir sedang bernegosiasi terkait rencana akuisisi 49,23% atau 3,5 miliar saham Trimegah. Pihak-pihak terkait telah menandatangani lembar perjanjian (term sheet) yang belum mengikat terkait rencana pengambilalihan saham tersebut. Negosiasi akuisisi saham Trimegah dilakukan secara langsung.
Sebagai informasi, kedua tokoh pemegang saham Trimegah itu diketahui sama-sama berinvestasi di decacorn teknologi GoTo. Boy Thohir merupakan Komisaris Independen GoTo, sedangkan Patrick Walujo merupakan pucuk pimpinan Northstar Group, salah satu pemilik saham GoTo.
Di sisi lain, Trimegah terus mengembangkan teknologi digital di tengah rencana pergantian pemilik. "Harapan kepada investor baru agar perusahaan terus dikembangkan ke arah digital, mohon dukungan dan sinerginya," kata Stephanus kepada Katadata.co.id, Selasa (5/10).
Ia menjelaskan, perkembangan digital yang terus dijalankan agar aplikasi Trimegah Sekuritas bisa jauh lebih mudah digunakan oleh investor. Selain itu, aplikasi bisa menawarkan multi produk dengan berbagai fasilitas dan bisa menjadi bagian dari ekosistem yang besar.
Stephanus pernah mengatakan, Trimegah Sekuritas bertujuan agar investor bisa melakukan transaksi untuk semua produk pasar modal melalui aplikasi Trima. Saat ini, nasabah belum bisa melakukan transaksi pada instrumen fixed income seperti, surat berharga negara atau obligasi korporasi baru melalui situs jejaring (website) pada Juni lalu. Selain itu, Trimegah Sekuritas akan meningkatkan proses pembukaan akun bagi nasabah.
Perseroan juga sedang melakukan pembaruan signifikan pada aplikasi Trima. Ke depan, perusahaan efek ini juga akan memfasilitasi perdagangan instrumen keuangan syariah, jika prospek khusus produk syariah semakin baik.
Meski begitu, Stephanus belum punya gambaran untuk berbicara soal integrasi antara Trimegah Sekuritas dengan perusahaan rintisan GoTo. "Masih terlalu dini untuk mengetahui itu (integrasi Trimegah Sekuritas dengan GoTo)," kata Stephanus.