Perdagangan Perdana Pasca-Stock Split, Saham AKRA Melorot Nyaris 3%

Lavinda
Oleh Lavinda
12 Januari 2022, 15:01
AKRA
AKR Corporindo
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menggelar press conference terkait public expose 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa (27/8).

Harga saham PT AKR Corporindo Tbk merosot 2,98% atau 25 poin ke level Rp 815 pada perdagangan perdana pasca-pemecahan nominal saham (stock split) hari ini, Rabu (12/1). Pagi ini, saham dibuka di level Rp 840. 

Berdasarkan data RTI pada 14.50 WIB, volume yang diperdagangkan sebanyak 44,55 juta saham 5.895 kali, dengan nilai Rp 36,22 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar AKR Corporindo tercatat sebesar Rp 16,36 triliun. Sepanjang 2021, saham AKRA telah tumbuh 29,24% menjadi Rp 4.110 per saham dibandingkan level penutupan 2020.

Sebelumnya, perusahaan distributor bahan bakar minyak (BBM) ini memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk stock split dengan rasio 1:5. Nominal saham emiten pertambangan berkode AKRA ini menjadi RP 20 per saham dari posisi sebelumnya Rp 100 per saham. 

Saham diperdagangkan dengan harga nominal baru di pasar regular dan negosiasi mulai hari ini. Dengan demikian, jumlah saham AKRA bertambah menjadi 20,07 miliar saham.

Hingga November 2021, jumlah pemegang saham AKRA tercatat mencapai 10.880 entitas. Adapun, PT Arthakencana Rayatama memiliki 59,6% saham AKRA dan menjadi pemegang saham pengendali perseroan. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu meyakini bahwa investor, khususnya investor ritel dan milenial akan menganggap AKRA sebagai saham yang menarik dengan fundamental yang kuat dan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.

"Meskipun tahun 2021 penuh tantangan, kami sangat senang untuk menginformasikan bahwa AKRA memiliki kinerja yang kuat selama tahun 2021 dengan akhir yang kuat pada kuartal IV 2021," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1).

Menurut dia, target dan panduan untuk bisnis distribusi BBM dan kimia dasar telah terpenuhi. Anak perusahaan perseroan, JIIPE Gresik juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan laba pada 2021 dengan beberapa perkembangan yang signifikan.

Sebagai gambaran, terdapat pendapatan berulang dari sewa tanah untuk proyek smelter tembaga, penjualan bidang tanah dan memperoleh status Ekonomi Khusus. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...