Laba Bersih Gudang Garam Susut 26%, Simak Prospek Bisnis dan Sahamnya

Lavinda
Oleh Lavinda
1 April 2022, 15:13
Gudang Garam
ANTARA FOTO/DESTYAN SUJARWOKO
Pekerja melinting rokok sigaret kretek di salah satu industri rokok di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (31/5).

PT Gudang Garam Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5,6 triliun sepanjang 2021. Nilai ini menyusut 26,7% dari raihan laba bersih tahun sebelumnya Rp 7,64 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, produsen rokok ini mengantongi pendapatan mencapai Rp 124,88 triliun, atau naik 9,1% dari omzet periode tahun sebelumnya sebesar Rp 114,47 triliun. Namun sejalan dengan itu, biaya pokok penjualan turut melonjak 13,9% menjadi Rp 110,6 triliun dari sebelumnya Rp 97,08 triliun.

Alhasil, laba bruto menurun 17,8% menjadi Rp 14,27 triliun dari semula Rp 17,38 triliun.

Pendapatan Gudang Garam dari divisi lainnya tercatat menyusut 15,9% menjadi Rp 236,67 miliar dari semula Rp 281,55 miliar. Di sisi lain, beban lainnya justru meningkat 14,6% menjadi Rp 4,3 miliar dari Rp 3,75 miliar. Adapun, Beban usaha turun 5,67% menjadi Rp 7,15 triliun dari Rp 7,58 triliun. 

Emiten berkode saham GGRM ini membukukan laba kurs sebesar Rp 16,71 miliar sepanjang 2021, dari semula membukukan rugi kurs Rp 38,69 miliar. Secara total, laba usaha tercatat menjadi Rp 7,36 triliun atau turun 26,69% dari Rp 10,04 triliun.

Laba sebelum pajak penghasilan turun 24,63% menjadi Rp 7,28 triliun dari sebelumnya Rp 9,66 triliun. Dari sisi pengeluaran, Gudang Garam mencatatkan penyusutan beban bunga hingga 80,42% menjadi Rp 74,91 miliar dari semula Rp 382,72 miliar. Sementara itu, beban pajak penghasilan menyusut 16,41% menjadi Rp 1,68 triliun dari Rp 2,01 triliun. 

Pada kuartal IV 2021, GGRM membukukan pendapatan sebesar Rp 32,8 triliun, tumbuh 5,5% dalam perhitungan tahunan.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya menilai pertumbuhan kinerja keuangan Gudang Garam pada kuartal IV didukung oleh harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang lebih tinggi pada periode tersebut. Selain itu, volume penjualan juga sedikit lebih baik setelah pandemi Covid-19 varian delta mereda. Hal ini juga sejalan dengan tren industri.

Christine memperkirakan GGRM akan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,5% pada 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...