Rasio Utang BUMN Turun Jadi 35% pada 2021, Apa Artinya?

Lavinda
Oleh Lavinda - Patricia Yashinta Desy Abigail
5 Juli 2022, 15:19
BUMN
Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Komisi VI DPR melakukan Rapat Kerja di Gedung DPR RI.

Rasio utang perusahaan milik negara secara konsolidasi menyusut menjadi 35% pada 2021, dibanding level tahun sebelumnya yang mencapai 39%. Pengamat ekonomi menilai, secara umum, penurunan rasio utang BUMN menjadi sinyal positif bagi perekonomian. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan, upaya penurunan rasio utang dilakukan bersamaan dengan pertumbuhan keuntungan. Perusahaan pelat merah secara konsolidasi berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 126 triliun pada tahun lalu. Pencapaian tersebut naik signifikan dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 13 triliun. 

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 35% atau turun dari 2020 yang sebesar 39%," kata Erick di Gedung DPR, dikutip Selasa (5/7).

Ke depan, Erick mengaku akan terus mendorong penyusutan rasio utang BUMN dengan memetakan utang-utang perusahaan, agar penggunaannya benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.

"Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. (Utang) yang koruptif tentu kita sikat," kata Erick.

Intinya, pemilik Grup Mahaka ini menyatakan komitmennya dalam melakukan transformsi BUMN, baik dari sisi bisnis maupun sumber daya manusia (SDM).

"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi," katanya.

Pengamat ekonomi Piter Abdullah menilai, secara umum, penurunan rasio utang BUMN menjadi sinyal positif bagi perekonomian. Kendati demikian, karakteristik dan kinerja tiap BUMN berbeda, begitu pula dengan performa masing-masing BUMN dalam melunasi utang-utangnya.

Terdapat BUMN yang terlilit hutang akibat kesalahan pengelolaan di masa lalu. Ada pula utang yang sifatnya untuk mendukung kinerja BUMN terkait penugasan dari negara, seperti halnya BUMN karya.

"Rasio utang yang menurun sudah tentu adalah hal baik, meski harus dilihat yang turun BUMN yang mana? Kenapa turun? Bagaimana kinerja BUMN-nya? Secara umum memang turunnya rasio utang itu bagus," ujar Piter, Selasa (5/7).

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...