Waskita Jual Dua Jalan Tol Trans Jawa ke INA, Didukung Investor Dunia
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) resmi melepas dua ruas tol kepada Indonesia Investment Authority (INA). Kedua ruas tol yang dilepas adalah Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakna, total panjang kedua jalan bebas hambatan tersebut mencapai 94 kilometer (Km) atau 8% dari total panjang Jalan Tol Trans Jawa. Ridha memproyeksikan total volume lalu lintas kedua ruas tersebut akan naik 83,33% pada 2030 dibandingkan capaian saat ini.
"Ada 60.000 mobil melalui kedua ruas jalan tol ini dan diproyeksi mencapai 110.000 mobil pada 2030. Kota-kota yang dilalui kedua tol in mulai Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan kota-kota kecil lainnya dan juga tentunya Pelabuhan Patimbang, Airport Kertajati, dan kawasan industri lainnya," kata Ridha di Aula Waskita Rajawali Tower, Selasa (6/9).
Ridha mengatakan, dana investasi bukan murni berasal dari INA, tetapi dari platform investasi dengan tiga entitas investasi global lainnya. Ketiga lembaga investasi yang dimaksud adalah Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dari Kanada, APG Asset Management (APG) dari Belanda, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab.
Ridha mengatakan, ketiga lembaga investasi yang tergabung dalam platform investasi infrastruktur INA tersebut telah berinvestasi pada hampir 10.000 Km jalan tol. Sampai saat ini, total panjang jalan tol yang ada di dalam negeri mencapai 2.499,94 Km.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang menghasilkan pendapatan berulang yang baik bagi perseroan. Oleh karena itu, Destiawan menilai divestasi ini akan menguntungkan bagi INA.
Menurut Destiawan, tujuan utama divestasi kedua ruas tol tersebut adalah penyehatan laporan keuangan Waskita Karya. Menurutnya, dana segar hasil divestasi tersebut dibutuhkan untuk melanjutkan beberapa proyek perseroan yang sedang berlangsung.
Destiawan mencatat selesainya divestasi Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang membuat total ruas tol yang telah dilepas Waskita Karya menjadi sembilan ruas. Satu ruas lain yang telah dilepas emiten konstruksi berkode WSKT ini adalah Tol Cimanggis-Cibitung.
Pada 2019, WSKT telah melepas dua ruas, yakni Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Walaupun WSKT gagal melakukan divestasi pada 2020, total ruas yang dilepas pada 2021 mencapai empat ruas, yakni Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Cinere-Serpong, Semarang-Batang, dan Cibitung-Cilincing.
"Target divestasi kami selanjutnya adalah ruas Tol Pemalang-Batang. Mudah-mudahan divestasi ruas ini dapat terlaksana tahun ini dan tahun depan kami akan menawarkan ruas-ruas yang telah kami selesaikan," kata Destiawan.
Sebagai informasi, ruas tol yang dimiliki WSKT dikelola oleh PT Waskita Toll Road atau WTR. Sejauh ini, WTR sedang mengelola dua ruas tol yang sedang dalam tahap konstruksi, yakni Krian-Legundi-Bunder-Manyar sepanjang 38,29 Km dan Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 Km.
Di sisi lain, WSKT belum lama ini menyuntikkan modal kepada PT Trans Jabar Tol (TJT) senilai Rp 34,01 miliar. Suntikan modal tersebut dilakukan melalui anak usahanya, yakni WTR
Berdasarkan keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), TJT telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 34,012 miliar atau sejumlah 68,02 saham yang seluruhnya diambil bagian oleh WTR.
WTR merupakan anak perusahaan perseroan dengan kepemilikan sebesar 92,10%. Sedangkan TJT merupakan anak perusahaan WTR dengan kepemilikan sebesar 99,99%.
Nilai transaksi ini merupakan 0,17% dari ekuitas perseroan sebesar Rp 19,93 triliun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit perseroan pada Juni 2022. Lalu, 0,15% dari ekuitas WTR sebesar Rp22,18 triliun sebagaimana terlihat dari laporan konsolidasi WTR untuk tahun yang berakhir pada bulan Juni 2022.