Suku Bunga Naik, Bumi Serpong Damai Yakin Target Omzet 2022 Tercapai
Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meyakini tetap dapat mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan sampai akhir 2022, meski Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basispoin (Bps) ke level 3,75% pada Agustus lalu.
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya mengatakan, kenaikan suku bunga acuan hanya akan berdampak sementara terhadap harga jual properti, tapi tidak berdampak signifikan terhadap target penjualan perusahaan secara keseluruhan hingga akhir tahun ini.
"Saya rasa ini akan menjadi efek yang sementara. Untuk masa mendatang, kami akan menyesuaikan dengan harga jual kami, karena komponen bangunan terhadap total harga jual satu unit produk BSDE itu porsinya kecil,” kata Hermawan Wijaya dalam Paparan Publik, Kamis (15/9).
Menghadapi tantangan inflasi, menurut dia, selama ini BSDE masih bisa mempertahankan margin kotor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 65%-70%. Hal itu masih memungkinkan terjadi karena book value dari tanah yang dimiliki perusahaan cukup rendah, sedangkan harga jual tanah setiap tahun meningkat di tengah inflasi yang tinggi.
Saat ini, Bumi Serpong Damai memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektar yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. BSD City yang kini masuk Tahap III pengembangan masih menjadi sumber pendapatan terbesar perseroan.
Menurut Hermawan, posisi keuangan yang solid memudahkan perusahaan dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun yang akan datang.
Kinerja Semester I 2022
Berdasarkan laporan keuangan, BSDE mencatat hasil pra-penjualan mencapai Rp 4,7 triliun pada enam bulan pertama tahun 2022.
Pendapatan tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari segmen residensial sebesar Rp 2,97 triliun dan segmen komersial sebesar Rp 1,43 triliun.
Hermawan mengatakan, perseroan memiliki target pra-penjualan sampai akhir 2022 sebesar Rp 7,7 triliun.
“Untuk target marketing sale BSD secara keseluruhan bapak ibu ketahui bahwa kami menargetkan Rp 7,7 triliun rupiah sepanjang tahun 2022 ini, kami sudah mencapai 62%,” kata Herman Wijaya.
Total aset BSDE juga mengalami peningkatan 3,61 persen menjadi Rp 63,69 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan hanya mencatat total aset Rp 61,47 triliun.