KPK Berpotensi Pantau Investasi Telkomsel ke GoTo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk mengusut aksi korporasi penyertaan modal PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Untuk mengusut hal ini, Direktorat Pencegahan dan Monitoring KPK menggandeng Direktorat Penindakan KPK.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto mengatakan, pihaknya sedang melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap investasi anak usaha PT Telkom Indonesia (TLKM) tersebut. Menurut dia, pemantauan bertujuan untuk mencegah potensi kasus korupsi atas aksi investasi ini.
"Monitoring punya tugas untuk pencegahan ke depan, untuk dia telisik ada pidananya langsung deputi pencegahan minta ke pimpinan, expose, kami (Direktorat Penindakan dan Eksekusi) dihadirkan,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/11).
Direktorat Pencegahan dan Monitoring sedang mendalami investasi yang diketahui bernilai triliunan rupiah tersebut. Dia menambahkan, pihaknya bahkan akan langsung melakukan gelar perkara jika ditemukan dugaan pidana dalam investasi itu.
“Potong prosedur harusnya, karena pencegahan dari monitoring itulah punya daya cari juga terhadap tindak pidana yang terjadi di masyarakat,”katanya.
Berdasarkan catatan Katadata, Telkomsel menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$ 150 juta dan 59.417 saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta yang setara dengan Rp 4,29 triliun pada 18 Mei 2021.
Sebelumnya, manajemen Telkom memperkirakan, perusahaan berpotensi memperoleh keuntungan investasi senilai Rp 2,8 triliun dari investasi GOTO.
Sebelumnya, di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, Telkomsel memilih berinvestasi di GoTo karena perusahaan berbasis teknologi digital tersebut berkontribusi besar terhadap ekonomi digital Indonesia.
Sumbangan GoTo diperkirakan mencapai Rp340 triliun atau sekitar 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ini tak mengherankan, mengingat sepanjang 2020 saja, volume transaksi yang dibukukan Gojek-Tokopedia mencapai 1,8 miliar dengan nilai mencapai US$ 22 miliar.
Di dalamnya, tergabung lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 11 juta mitra usaha dan UMKM, serta sedikitnya 100 juta pengguna aktif bulanan.
Ririek mengatakan, alasan lain Telkomsel berinvestasi di GoTo karena sesuai dengan rencana strategis jangka panjang perseroan sebagai digital telco dan ada potensi sinergi kuat yang bisa menguntungkan TelkomGroup.
Ririek menjelaskan, saat ini ada 2,5 juta mitra Gojek, yang 40 persennya belum memakai kartu Telkomsel. Pengeluaran kuota mitra Gojek diasumsikan sebesar Rp50 ribu/bulan. Merchant GoFood juga bisa menggunakan paket data Telkomsel.
Jika Telkomsel bersinergi dengan GoTo, maka ada potensi pendapatan dari pembelian paket data oleh mitra Gojek, yang jumlahnya bisa mencapai Rp125 miliar/bulan atau Rp1,5 triliun/tahun.
Saat ini hasil sinergi telah memberi hasil positif. Keuntungan riil Telkomsel dari GoTo pada 2021 mencapai Rp473 miliar dari pembelian paket data Telkomsel.
Di luar itu, kata Ririek, manfaat lain dari sinergi Telkomsel dan GoTo adalah terbentuknya ekosistem digital nasional. Bagi TelkomGroup itu menguntungkan karena mitra pengemudi dan merchant Gojek bisa menggunakan layanan connectivity dan advertising Telkomsel. Hal ini yang akan membuat value creation sustainability untuk Telkom Group.