Memahami Unsur dalam Drama, dan Contoh Naskah Drama Bahasa Jawa
Drama merupakan salah satu bentuk karya seni peran yang populer hingga sekarang. Ada yang dipamerkan melalui layar kaca, masih banyak juga yang melakukan pementasan di teater.
Mengutip Britannica, drama didefinisikan sebagai secarik tulisan yang menceritakan sebuah kisah dan dilakukan di atas panggung. Tak hanya itu, drama juga dianggap layaknya snei atau aktivitas melakukan peran dalam pertunjukan atau.
Untuk memahami lebih banyak, kali ini kami akan menjelaskan tentang unsur-unsur pembangun drama. Selain itu, juga ada contoh naskah drama Bahasa Jawa yang bisa dijadikan referensi. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.
Unsur Intrinsik Drama
Secara umum, sebuah drama memiliki empat unsur, yakni sebagai berikut:
1. Alur
Alur merupakan unsur drama yang membahas tentang rangkaian peristiwa. Termasuk konflik dan penyelesaiannya. Alur juga menentukan bagaimana selesainya permasalahan.
2. Penokohan
Penokohan pada drama meliputi watak dan karakter tokoh.
3. Dialog
Dialog merupakan unsur yang membangun hubungan antar tokoh yang berkomunikasi melalui percakapan.
4. Latar
Latar akan menggambarkan situasi pada drama.
Contoh Naskah Drama Bahasa Jawa
Judul: Sugeng Ndalu Kanca Sedaya
Drama ini merupakan suatu drama pendidikan dimana dalam suatu hari saat ada ulangan matematika siswa kelas 7 b yang bernama Iwan, Dona, Serli, dan Andi yang saling bekerjasama dalam mengerjakan ulangan alias contek‐contekan.
Sementara itu bima sebagai siswa paling pintar di kelas tidak mau memberikan jawabannya kepada mereka. Seperti apa naskah drama bahasa jawa 6 orang tersebut sehingga ketahuan Ibu guru mereka saat saling mencontek langsung saja kita simak di tekape.
Iwan : “Dona, aku njaluk jawaban soal nomor lima (5) lan enem (6).
Dona : “C karo B”
Serli : “yen soal nomor telulas (13), limalas (15) lan telulikur (23) jawabane apa Wan gonmu?
Iwan : “telulas jawabane C, limalas A, yen nomer telulikur ayu ya durung bisa njawab Ser”
Andi : “Huss, ojo seru‐seru ngko bu guru mireng”
Serli : “lha soale angel kabeh, isih akeh soal sing durung bisa tak jawab”
