Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

Annisa Fianni Sisma
26 Februari 2024, 10:40
Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww.
Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia
Button AI Summarize

Sejarah singkat kemerdekaan Indonesia dimulai pada 17 Agustus 1945 setelah masa penjajahan oleh Belanda dan Jepang. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.

Peristiwa ini menandai titik balik dalam sejarah Indonesia setelah bertahun-tahun di bawah penjajahan. Setiap tahun, tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari proklamasi, mengingatkan akan perjuangan panjang menuju kemerdekaan.

Sebelum proklamasi tersebut, terjadi serangkaian peristiwa penting yang menjadi latar belakangnya. Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-78 pada bulan Agustus ini, menandakan 78 tahun perjalanan sebagai negara merdeka.

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari kebetulan, melainkan hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam melawan penjajah. Kemerdekaan memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, dengan banyak peristiwa bersejarah seperti Peristiwa Rengasdengklok dan pembacaan teks proklamasi yang melatarbelakanginya.

Kata "proklamasi" berasal dari bahasa Latin "proclamare" yang berarti pengumuman kepada khalayak umum. Dalam konteks kemerdekaan, "Proklamasi Kemerdekaan" mengacu pada pengumuman kepada seluruh rakyat tentang kemerdekaan negara mereka. Pengumuman tersebut tidak hanya ditujukan kepada warga yang merasakan kemerdekaan, tetapi juga kepada masyarakat global dan bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Berkaitan dengan itu, menarik mengetahui sejarah singkat kemerdekaan Indonesia. Simak kisah singkatnya sebagai berikut.

Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

 Bunyi Teks Proklamasi
Bunyi Teks Proklamasi (its.ac.id)
 

Sebelum Indonesia mencapai kemerdekaannya, peristiwa penting terjadi terlebih dahulu, yakni kekalahan Jepang oleh Sekutu. Pada tanggal 6 Agustus 1945, kota Hiroshima di Jepang dihancurkan oleh bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.

Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kembali dijatuhkan oleh Amerika Serikat, kali ini di kota Nagasaki, Jepang. Dalam waktu singkat, kedua serangan bom atom ini menyebabkan kematian ratusan ribu orang di Hiroshima dan Nagasaki.

Akibatnya, Jepang, yang sudah mengalami kekalahan yang telak, terpaksa menyerah kepada Sekutu, yang menandai berakhirnya Perang Dunia II. Jepang berupaya untuk menyembunyikan berita kekalahan mereka dari rakyat Indonesia, namun akhirnya, golongan muda Indonesia mengetahui tentang kekalahan Jepang.

Mereka segera menekan Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Polemik terjadi sebelum pembacaan proklamasi yang dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok, yang melibatkan golongan muda dan golongan tua dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Golongan tua, yang terdiri dari anggota PPKI seperti Soekarno dan Hatta, berbeda pendapat dengan golongan muda, yang diwakili oleh anggota PETA dan mahasiswa. Golongan muda merasa bahwa golongan tua terlalu konservatif karena mereka menginginkan pembacaan proklamasi melalui PPKI sesuai dengan prosedur yang telah dijanjikan oleh Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945.

Namun, golongan muda menentang gagasan bahwa proklamasi harus dilakukan melalui PPKI. Golongan muda, yang termasuk Sutan Syahrir, menolak keterlibatan PPKI dalam proklamasi karena dianggap sebagai wadah yang dibentuk oleh Jepang.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement